Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
Quick Facts
Biography
Ny. Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito (Yogyakarta, 28 Desember 1907 - 1991) adalah salah satu tokoh wanita anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1944, dan pada saat itu juga menjadi kepala Bagian Wanita (Fujinkai) di Kantor Pusat Jawa Hokokai, Jakarta.
Siti Sukaptinah adalah putri sulung dari R. Sastrowetjana, yang sejak muda hingga usia lanjut bekerja sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta. Sukaptinah sejak muda telah aktif berperan dalam pergerakan kebangsaan dan pengembangan organisasi wanita di Indonesia.
Sukaptinah adalah anggota dari organisasi pemuda Islam Jong Islamieten Bond yang berdiri pada tahun 1925, dan menjadi ketua kedua dari Jong Islamieten Bond Dames Afdeeling (JIBDA), yaitu seksi wanita dari organisasi tersebut. Pada organisasi ini, Sukaptinah menekankan pembahasan isyu-isyu peranan wanita menurut Islam dan di tengah masyarakat, pergaulan bebas, pembatasan poligami, serta perluasan kesempatan belajar bagi anak-anak perempuan.
Sukaptinah juga merupakan salah satu wanita Indonesia yang menuntut agar "Indonesia Berparlemen", lalu ia diminta untuk memberikan masukan oleh Komisi Visman bentukan Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1941.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Sukaptinah sebagai ketuanya membubarkan Fujinkai bentukan Pemerintah Pendudukan Jepang, dan menganjurkan dibentuknya organisasi wanita di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia, sehingga terbentuklah Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).
Tahun 1928 Sukaptinah menikah dengan Sunaryo Mangunpuspito, dan dari pernikahan tersebut mereka memperoleh lima orang anak, yaitu Indiarto, Indiari, Indarjo, Indarsi, dan Indarsono.
Lihat pula
- Daftar anggota BPUPKI
- Jawa Hokokai
- Jong Islamieten Bond