Patrick Effendy

Patrick Effendy adalah seorang sutradara produser musik asal Indonesia. Namanya semakin dikenal saat menyutradarai film CJR The Movie.

Sebagai penggemar musik dari kecil, Patrick sempat bermain bass di masa SMA. Di era MTV dulu, ketika ia menonton video klip dr.PM muncul rasa penasaran dengan proses pembuatan video klip. Ia kemudian mencoba membuat video klip dan mulai mengoleksi video clip yang direkam di kaset Betamax atau mini DV. Kemudian, ia berkenalan dengan Eugene Panji, sutradara video klip yang sedang naik daun pada jaman itu. Pada kesempatan ini, Patrick menjadi asisten Eugene dan mulai bekerja dalam produksi pembuatan video klip.

Sebagai Film Director

Patrick mengawali kariernya sebagai sutradara film pada tahun 2004, dengan modal yang sangat kecil. Ia membuat sebuah klip dengan budget sendiri untuk band favoritnya, yakni Sheila on 7 untuk single mereka berjudul Pemuja Rahasia. Saat pembuatannya, ia mendapatkan kejutan dari Sheila on 7 dan Sony Music Indonesia dengan kehadiran seluruh personil Sheila on 7 untuk menjadi cameo. Pada tahun 2005, Patrick menjadi tim dokumentasi untuk tur Indonesia bersama tim Ari Lasso hingga akhirnya mulai mendapat kesempatan untuk membuat video klip secara professional. Pada tahun yang sama, ia membuat sebuah PH (production house) kecil bergabung dengan Glenn Fredly di Embrio Ent. (2005-2007) dan mulai membuat corporate video dan iklan televisi.

Dari tahun 2007 hingga 2013, Patrick menjalankan karier sebagai seorang freelance director sebelum pada akhirnya mendirikan sebuah PH dan studio animasi, visual expert production/animation yang bergerak di bidang penyediaan jasa produksi audiovisual serta pengembangan IP (intellectual property) sendiri seperti Plentis Kentus yang berhasil meraih Anugrah KPI 2016 dalam nominasi program animasi terbaik bersama TransTV. Pada tahun 2014, Patrick mendapat kesempatan untuk membuat film pertama yang berjudul CJR The Movie di bawah naungan Falcon Pictures. Pada tahun 2016, ia kembali membuat film yang berjudul Ada Cinta di SMA di bawah naungan Starvision.

Sebagai Music Producer

2008 – SuperKidz, 3 rocker cilik dengan aliran pop-punk. Pertama kali memperkenalkan mereka melalui video klip Indra Bekti dan Dewiq – Koq Gitu Sih muncul sebagai talent.
2010 – SuperKidz berubah nama menjadi Super-K dan mendapatkan kontrak bersama Trinity Optima. Patrick memproduseri single pertama mereka berjudul "Playgirl" bersama dengan Irwan Simanjuntak.
2010 – AiKO, yang awalnya diproduseri oleh David Tities (producer Glenn Fredly, Ello) sebelum ia meninggal pada bulan Agustus 2010. David lalu menitipkan Aiko untuk diteruskan oleh Patrick Effendy. Bekerja sama dengan Seven Music, Aiko merilis album dengan single perdana mereka “I Love You”
2011 – Dari audisi tertutup yang menghasilkan grup musik cilik bernama Coboy Junior, Patrick bekerjasama dengan Seven Music menjadikan Coboy Junior sukses menjadi idola anak Indonesia dengan album, buku, tur keliling 30 kota di Indonesia serta program televisi.
2014 – Plentis Kentus, bersama Sony Music memproduseri sebuah konsep artis cilik animasi yang diciptakan oleh Patrick di bawah visual expert animation.
2015 – Membuat sebuah PH musik bernama SuperSound Music dan menghasilkan beberapa single untuk artis Indonesia seperti Titi Rajo Bintang, Ribas, CJR, Blink, dan lainnya. Di bawah SuperSound Music, Patrick juga membuat music dan jingle untuk iklan.

Penghargaan

Nominasi di FFI 2016 untuk kategori Penulis Skenario Asli terbaik (Ada Cinta di SMA – Haqi Ahmad dan Patrick Effendy)

Sebagai Music Producer