Kasino
Quick Facts
Biography
Drs. Kasino Hadiwibowo (lahir di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, 15 September 1950 – meninggal di Jakarta, 18 Desember 1997 pada umur 47 tahun) adalah aktor dan pelawak Indonesia yang tergabung dalam kelompok lawak Warkop.
Sosok
Di dunia lawak, kehadiran Kasino dan kawan-kawan mengembuskan angin segar. Kelompok Warkop mewakili generasi pelawak terpelajar, yang memiliki warna baru dalam membanyol. Karier dalam film yang mereka rintis pada akhir tahun 1970-an pun terus melejit. Dalam film Maju Kena Mundur Kena, Kasino dan kedua kawannya masuk dalam jajaran artis yang pernah dibayar termahal.
Ketika menjadi mahasiswa, Kasino banyak menghabiskan waktu di lereng-lereng gunung bersama Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI).
Wafat
Sebelum Kasino Wafat, Kasino sakit pada bulan November 1996. Sebagai bukti, Hasil Rontgen pada kepala Kasino menunjukkan bahwa adanya tumor di bagian otak di Rumah Sakit Advent Bandung dan Kasino disarankan untuk menjalankan kemoterapi. Hal ini berakibat pada cerita di serial Warkop DKI hanya terfokus kepada Dono dan Indro. Pada tahun 1997, Kesehatan Kasino sempat naik turun tetapi tidak patah semangat.
Kasino akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo bersama para sahabatnya pada bulan November 1997. Dan pada akhirnya, Kasino wafat pada usia 47 tahun pada tanggal 18 Desember 1997 di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah beberapa tahun mengidap tumor otak. Kasino meninggalkan satu istri dan satu anak.
Pendidikan
- SD Budi Utomo, Jakarta.
- SMP Negeri 51 Pondok Bambu, Jakarta.
- SMA Negeri 2 Cirebon, Jawa Barat.
- SMA Negeri 22 Utan Kayu, Jakarta.
- Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Ilmu Administrasi Niaga, Universitas Indonesia.
Karier
- Penyiar Radio Prambors (1974-1980)
- Direktur Klinik Spesialis Rawamangun (sampai 1983)
- Pimpinan Warung Kopi Corporation
Iklan TV
Mitsubishi Colt T120ss (1991)
Film Warkop
Kebanyakan film Warkop tidak dapat diedarkan secara internasional karena masalah pelanggaran hak cipta, yaitu digunakannya musik karya komponis Henry Mancini tanpa izin atau tanpa mencantumkan namanya dalam film.
Pembuatan dan peredaran film setahun dua kali diperuntukkan masa edar bioskop-bioskop utama di Indonesia dengan masa tayang awal bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri dan malam pergantian tahun.
- Mana Tahaaan... (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi dan Kusno Sudjarwadi
- Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik, Zainal Abidin dan M. Pandji Anom
- GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa dan Itje Trisnawati
- Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia Dewi dan Dorman Borisman
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz, Dorman Borisman dan A. Hamid Arief
- IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Bokir
- Setan Kredit (1982) bersama Minati Atmanegara, Nasir dan Alicia Djohar
- Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan M. Pandji Anom
- Dongkrak Antik (1983) bersama Meriam Bellina, Mat Solar dan Pietrajaya Burnama
- Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us
- Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us
- Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us.
- Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka dan Aminah Cendrakasih
- Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier, Lia Warokka, Leily Sagita dan Kaharuddin Syah.
- Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka dan Advent Bangun
- Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami dan Wolly Sutinah
- Depan Bisa Belakang Bisa (1986) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
- Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina, Susy Bolle dan Timbul
- Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok dan Didik Mangkuprojo
- Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman dan Nia Zulkarnaen
- Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin, Suyadi dan Sherly Malinton
- Godain Kita Dong (1989) bersama Lisa Patsy, Ida Kusumah dan Tarsan
- Sabar Dulu Doong...! (1989) bersama Anna Shirley, Pak Tile dan Eva Arnaz
- Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin, Zainal Abidin dan Sally Marcellina
- Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fortunella dan Hengky Solaiman
- Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin dan Sherly Malinton
- Bisa Naik Bisa Turun (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella, Fritz G. Schadt dan Gitty Srinita
- Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella dan Sally Marcellina
- Salah Masuk (1992) bersama Fortunella, Gitty Srinita, Tarida Gloria dan Angel Ibrahim
- Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati
- Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
- Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita dan HIM Damsyik
- Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina, Pak Tile dan Taffana Dewi