Ginatri S. Noer
Quick Facts
Biography
Ginatri S. Noer atau Gina S. Noer, (lahir di Balikpapan, 24 Agustus 1985; umur 34 tahun) adalah seorang pembuat film, penulis buku, dan creativepreneur asal Indonesia. Kariernya sebagai pembuat film mencakup penulis skenario, produser, dan sutradara. Dia juga merupakan co-founder dan EVP Business Development dari Wahana Kreator Nusantara. Debutnya sebagai sutradara adalah film Dua Garis Biru di 2019 yang berhasil menjadi box office dengan jumlah penonton lebih dari 2,5 juta, telah ditayangkan secara komersial di negara-negara ASEAN, dan meraih penghargaan pada Festival Film Bandung 2019, JAFF-ISA (Indonesian Screen Awards) 2019, dan pada Festival Film Indonesia 2019.
Pada FFI 2019, Gina menjadi 5 nominator pada 4 kategori (Penulis Skenario Asli Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Sutradara Terbaik, dan produser di Film Terbaik). Pada Festival Film Indonesia 2019 ini, Gina mencetak rekor sejarah sebagai penulis skenario pertama Indonesia yang mendapatkan piala Penulis Skenario Asli Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik sekaligus pada ajang Festival Film Indonesia di tahun yang sama.
Gina tinggal di Jakarta bersama suaminya, Salman Aristo, dan kedua anak mereka.
Karier
Karier Gina sebagai penulis skenario diawali setelah memenangkan Close Up Movie Competition pada tahun 2004 melalui film pendek Ladies Room. Ia mengawali karier profesionalnya sebagai penulis skenario melalui film independen Foto, Kotak dan Jendela pada tahun 2006.
Pada tahun 2008, ia menulis skenario film Ayat-Ayat Cinta bersama suaminya, Salman Aristo. Film tersebut sukses memecahkan rekor jumlah penonton sebanyak 3.5 juta penonton. Pada Festival Film Indonesia 2009 ia mendapat nominasi Skenario Adaptasi Terbaik melalui film Perempuan Berkalung Sorban. Selain sukses secara komersial, film itu juga mengundang kontroversi di kalangan umat Islam seputar isu perempuan dan pesantren. Pada Festival Film Indonesia 2010 mendapat nominasi untuk Skenario Terbaik bersama Salman Aristo pada film Hari Untuk Amanda.
Pada tahun 2012, bersama Ifan Adriansyah Ismail Gina membuat skenario film Habibie & Ainun berdasarkan kisah hidup dan cinta mantan presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Besari. Film ini berhasil memecahkan rekor jumlah penonton 2.000.000 dalam waktu dua minggu penayangan, dan mencetak box office dengan jumlah 4.488.999 penonton.
Pada Festival Film Indonesia 2013, Gina dan Ifan Adriansyah Ismail meraih penghargaan Penulis Skenario Terbaikdi Festival Film Indonesia 2013 untuk film Habibie & Ainun.
Pada Festival Film Bandung 2019, Gina memenangkan kategori Penulis Skenario Asli Terpuji untuk Dua Garis Biru. Film tersebut juga memenangkan kategori Film Terpuji.
Pada JAFF-ISA 2019, Gina memenangkan kategori Best Screenplay, Best Director, dan Best Movie untuk Dua Garis Biru.
Pada Festival Film Indonesia 2019, Gina menjadi 5 nominator pada 4 kategori (Penulis Skenario Asli Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Film Terbaik). Dan pada ajang festival di tahun yang sama, Gina juga mencetak rekor sejarah sebagai penulis skenario pertama Indonesia yang mendapatkan piala Penulis Skenario Asli Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik sekaligus.
Filmografi
Film Bioskop (sebagai penulis skenario – kecuali ada keterangan lain)
- Foto, Kotak dan Jendela (2006)
- Lentera Merah (2006)
- Jelangkung 3 (2007)
- Musik Hati (2008)
- Ayat-Ayat Cinta (2008) – bersama Salman Aristo
- Perempuan Berkalung Sorban (2009) – nominasi Festival Film Indonesia 2009
- Queen Bee (2009) – Salman Aristo sebagai produser
- Hari Untuk Amanda (2010) – bersama Salman Aristo; nominasi Festival Film Indonesia 2010
- Habibie & Ainun – bersama Ifan Adriansyah Ismail; pemenang Skenario Terbaik di Festival Film Indonesia 2013
- Pintu Harmonika (2013) – bersama Piu Syarif, M. Rino Sarjono, Bagus Bramanti, dan Clara Ng
- Rudy Habibie (2016) – bersama Hanung Bramantyo
- Kulari ke Pantai (2017)
- Keluarga Cemara (2019) – bersama Yandy Laurens; pemenang Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2019
- Dua Garis Biru (2019) – juga debut sebagai sutradara; pemenang Skenario Asli Terbaik di Festival Film Indonesia 2019
- Bebas (2019) – bersama Mira Lesmana; nominasi Festival Film Indonesia 2019
FTV
- Asa Tidak Mati (2006) (I-Sinema with Salman Aristo)
- Tiga Mantan Satu Tunangan (2006) (I-Sinema with Salman Aristo)
- Cinta Tanpa Kalori (2012) (MNC Production)
SERIAL
- Fairish (2004) (sinetron)
- Duet (2012) (serial mingguan di Kompas TV; kreator bersama Salman Aristo)
SERIAL (PRODUSER KREATIF)
- Antologi Kriminal (2012) (serial mingguan di Kompas TV)
Short Movies
- Maya (2003) (produser) Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
- Ladies Room (2003) (produser & penulis) Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
- Refleksi (2005) (penulis) Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
- Harmoni Baruga (2009) (penulis) Sutradara: Dani
- JK (2009) Sutradara: Hanung Bramantyo
Short Documenter
- Cerita Nisan Tanah Kusir (2006) (sutradara)
Pendidikan
- SMA Negeri 61 Jakarta (2003)
- Universitas Indonesia, Broadcasting (2003)
- Universitas Indonesia, Mass Communication (2006)
Pekerjaan Lain
Gina S. Noer juga merupakan editor buku dan penulis buku biografi masa muda Presiden Ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie, yaitu Rudy: Kisah Muda Sang Visioner. Dia merupakan co founder dan EVP Business Development di Wahana Kreator, sebuah perusahaan berbasis penelitian dan pengembangan yang menghasilkan kreator dan konten yang berkualitas tinggi. Wahana Kreator dimulai dari tim pengembangan & penulisan naskah cerita pertama di Indonesia yang memanfaatkan penelitian serta metode pengembangan yang terintegrasi dan sistematis. Selain membuat dan mengembangkan karya IP originalnya, Wahana Kreator juga membuka workshop penulisan skenario, menerbitkan buku, memproduksi film layar lebar, podcast, serta serial untuk layanan streaming.