Fachrudin
Quick Facts
Biography
Prof. Dr. Ir. Fachrudin (05 Agustus 1935 – 3 Maret 2006) adalah seorang ahli Entomologi dan Guru Besar Ilmu Pertanian Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Hasanuddin, menggantikan Prof. Dr. Andi Hasan Walinono yang diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Riwayat Hidup
Fachrudin merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan H. Ambo Dalle Dg. Pagiling dan Hj. Halima Dg. Niati. Pendidikan Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar) ditempuh di Kota Pangkep dan tamat tahun 1947. Fachrudin muda pindah ke Makassar dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Gubernemen (sekarang SMP Negeri 6 Makassar) dan tamat tahun 1950. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Makassar yang diselesaikannya pada tahun 1953. Pada tahun 1953, Fachrudin diterima sebagai mahasiswa baru di Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor (sekarang Institut Pertanian Bogor); dan kemudian pada tahun 1961 gelar Insinyur Pertanian berhasil diraih setelah dinyatakan lulus dari ujian sarjana di fakultas tersebut. Hal ini pun menjadi catatan emas bagi daerah kelahirannya (Pangkep), karena merupakan putra daerah pertama yang mampu menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
Riwayat Karier
Karier Prof. Fachrudin dimulai sejak tahun 1959 saat menjadi Asisten Entomologi di Departemen Entomologi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1962, Ir. Fachrudin kembali ke Makassar dan menjadi dosen tetap pertama di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, dan di dalam susunan kepemimpinan fakultas yang baru tersebut beliau menjadi Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan (1962-1965). Berturut kemudian beliau diangkat menjadi Dekan Fakultas Pertanian periode 1965-1969, Sekretaris Universitas dan Sekretaris Senat Universitas Hasanuddin tahun 1970. Tahun 1984, beliau menjadi Pejabat Rektor menggantikan Prof. A. Hasan Walinono yang diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Depdikbud, sebelum akhirnya menjadi Rektor Universitas Hasanuddin ke-8 periode 1985-1989. Di sela kesibukannya di Unhas baik sebagai dosen dan pejabat struktural kampus, Prof. Fachrudin juga ditugaskan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan saat itu (Prof. Ahmad Amiruddin), sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sulsel periode 1983-1989.
Riwayat jabatan
- Dekan Fakultas Pertanian Univertas Hasanuddin 1965-1969
- Sekretaris Universitas/Senat Universitas Hasanuddin 1970-1973
- Pembantu Rektor II Unhas Bid. Administrasi dan Keuangan 1973-1982
- Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan 1983-1989
- Pejabat Rektor Universitas Hasanuddin 1984-1985
- Rektor Universitas Hasanuddin 1985-1989
- Anggota DPR RI 1990-2001
Jabatan lain
- Komisaris Utama PT. Maruki International
- Komisaris Utama PT. Semen Tonasa
- Komite Penasehat PT. International Nickel Indonesia (Inco) Soroako
- Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan
- Ketua Perhimpunan Wredatama UNHAS
Wafat
Prof. Fachrudin meninggal dunia pada tanggal 3 Maret 2006 di RS Akademis Makassar akibat penyakit paru-paru yang di deritanya. Jenazahnya dimakamkan di tanah kelahirannya di Kota Pangkep, Sulawesi Selatan.
Karya dan Peninggalan
Prof. Fachrudin adalah sosok yang sederhana, beliau tak segan turun langsung menemui para mahasiswanya hanya untuk sekedar menyapa dan berdiskusi ringan bersama mereka. Banyak sudah ilmuwan dan akademisi yang lahir berkat bimbingan beliau. Diantaranya adalah Prof. Dr. Ir. Radi A. Gany dan Prof. Dr. Ir. H.M Nurdin Abdullah M.Agr. Semasa hidupnya, Prof Fachrudin telah banyak meninggalkan jejak karya dan dedikasi, terutama untuk Universitas Hasanuddin. Beliau adalah perintis berdirinya Fakultas Pertanian Unhas pada tahun 1962 dan menjadi dosen pertama disana. Program Pasca Sarjana Unhas, peresmian Kampus Pusat Tamalanrea, merintis pembangunan Perumahan Dosen Tamalanrea serta Perumahan Karyawan Antang dapat terwujud di era kepemimpinan beliau di Unhas. Prof. Fachrudin juga terlibat aktif dalam program Pengendalian Hama Terpadu (PHT) oleh Bappenas guna mendukung program swasembada beras nasional, utamanya untuk area pertanian di Sulawesi Selatan. Beliau bersama Prof. Sumartono dari IPB dan Prof. Kasumbogo dari UGM adalah 3 pakar Entomologi Indonesia yang diundang khusus untuk mendiskusikan pengendalian hama tanaman wereng coklat yang kembali mewabah pada tahun 1985, oleh Kepala Bappenas Prof. Dr. J.B Sumarlin.