peoplepill id: drs-b-l-sallata
DBLS
1 views today
5 views this week
Drs. B. L. Sallata

Drs. B. L. Sallata

The basics

Quick Facts

The details (from wikipedia)

Biography

Kehidupan pribadi

Sallata lahir di Batualu, Sangall Selatan Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Sallata meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 2 Oktober 2016.

Pendidikan dan jabatan

Sallata pernah menjadi Sekretaris Daerah Sulawesi Tengah pada tahun 1973 hingga 1980, sekaligus merangkap jabatan sebagai Inspektur Wilayah dan Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah. Dia juga pernah menjadi Inspektur Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 1983 hingga 1987 dan Inspektur Wilayah Provinsi Papua pada tahun 1987 hingga 1990. Selain di bidang politik, dia juga pernah menjadi dosen di Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta Selatan pada tahun 1980 hingga 1985.

Kontroversi

Rencana kudeta Bupati Poso

Pada bulan Maret hingga April 1966, Kota Poso sedang dilanda kerusuhan skala kecil di dalam kota, dengan meletusnya peristiwa pertama yang mengarah pada radikalisasi kelompok Muslim kota Poso, yang juga merupakan awal aliansi militer dengan kelompok Islam radikal di kota Poso. Komandan Kodim 1307 Poso waktu itu, Letkol Sutikno Slamet, berusaha menggulingkan Sallata. Alasannya, Sallata berasal dari PNI dan merupakan unsur Orde Lama, bukan orang asli Poso dan beragama Kristen. Untuk itu, Slamet berkampanye melalui forum Panca Tunggal yang beranggotakan Dandim, Kapolres, Ketua Pengadilan Negeri, dan Kepala Kejaksaan Negeri. Bupati sendiri mendapat dukungan dari Kapolres Poso, AKBP Raden Bey.

Di luar forum Panca Tunggal, kampanye penggulingan Bupati Sallata mendapat dukungan dari Yahya Mangun, tokoh buruh PSII, dan seorang tokoh Muslim, Ali Adam, Direktur SGA Negeri Poso. Tetapi usaha penggulingan sang bupati sangat sulit secara legal, sebab DPRD-GR Kabupaten Poso waktu itu didominasi oleh PNI, dan diketuai oleh seorang politisi asal Pamona yang beragama Kristen, J. Santo. Karena sudah tidak sabar, Slamet kemudian mengerahkan pasukannya untuk mengepung kantor DPRD-GR Poso, untuk memaksa anggota DPRD mencabut dukungan mereka kepada Sallata. Sebelumnya, kantor dan rumah Bupati Sallata sudah dikepung juga oleh personil militer Kodim Poso.

Usaha kudeta itu gagal, karena anggota BPH Bidang Ekonomi yang juga seorang kader PNI, Usman Sondeng, berhasil lolos dari kepungan militer, dan melaporkan tindakan Dandim ke atasannya di Palu. Dalam waktu singkat, Sutikno Slamet serta Raden Bey dicopot dari posisi mereka masing-masing sebagai Dandim dan Kapolres, dan diperiksa oleh atasan mereka masing-masing. Sementara itu, seluruh anggota Panca Tunggal diganti, kecuali Bupati Sallata, yang diberi kesempatan menyelesaikan masa jabatannya sampai tahun 1968 tanpa halangan.

Referensi

The contents of this page are sourced from Wikipedia article. The contents are available under the CC BY-SA 4.0 license.
Lists
Drs. B. L. Sallata is in following lists
comments so far.
Comments
From our partners
Sponsored
Drs. B. L. Sallata
arrow-left arrow-right instagram whatsapp myspace quora soundcloud spotify tumblr vk website youtube pandora tunein iheart itunes