Ahmad Shodiki
Quick Facts
Biography
Ahmad Shodiki adalah Hakim Konstitusi periode 2008-2013 dan Ia merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universtas Brawijaya Malang dengan bidang keahlian Hukum Agraria, filsafat hukum. lahir di Blitar 11 November 1944. Ia menempuh pendidikan S1 Sarjana Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1970. Penataran hukum tata negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga 1978. Pada tahun 1989, pernah ikut Sandwich Program Leiden Belanda. Menyelesaikan S3 Doktor ilmu Hukum di Universitas Airlangga tahun 1994. Dan pernah mengikuti kursus Lemhanas tahun 2001. Proses pemilihan Achmad Sodiki menjadi wakil ketua Mahkamah Konstitusi berlangsung alot pada 12 Januari 2010 hingga empat putaran. Pemilihan diikuti oleh sembilan hakim konstitusi di ruang sidang pleno Mahkamah Konstitusi. Berdasar Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2003, setiap anggota hakim konstitusi berhak untuk memilih dan dipilih. Calon terpilih adalah calon yang memperoleh suara 50 persen plus satu atau minimal lima suara. Pada putaran pertama, muncul empat nama calon yaitu Ahmad Sodiki dan Arsyad Sanusi (masing-masing mengantongi tiga suara), Harjono dan Akil Mochtar masing-masing satu suara, dan abstain satu suara. Putaran kedua dan ketiga menghasilkan perolehan yang sama, tiga suara untuk Arsyad dan empat suara untuk Sodiki, serta abstain dua.
Sebelum menjadi Guru Besar di Fakutas Hukum Universitas Brawijaya, ia telah banyak memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam dunia pendidikan dan kelembagaan hukum antara lain: 1) Menjadi Pembantu dekan I Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, tahun 1979 sampai dengan 1983; 2) Ketua Program studi magister Hukum Fakultas Hukum universitas Brawijaya tahun 1997; 3) kemudian diangkat menjadi Guru besar Hukum di Universitas Brawijaya, 2000; 4) Terpilih menjadi Rektor Universitas Islam Malang mulai tahun 1998 sampai dengan 2002 dan tahun 2002 sampai dengan 2006; 5) Anggota Komisi Konstitusi tahun 2004; 6) Menjadi Dosen/Promotor Disertasi Doktor pada Universitas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Udayana (Bali), Universitas Mataram (Lombok); 7) Menjadi salah satu anggota Dewan Penyantun Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Yogyakarta; 8) Ketua Badan Kerja sama Pusat Kajian Agraria tahun 2008.