peoplepill id: sulaiman-dari-banjar
SDB
Indonesia
1 views today
16 views this week
The basics

Quick Facts

Gender
Male
Birth
Family
The details (from wikipedia)

Biography

Pangeran Ratu Sultan Sulaiman bergelar Sultan Sulaiman Saidullah (ke-2) atau Sultan Sulaiman al-Mu'tamidullah atau Sultan Sulaiman Rahmatillah (bin Sunan Sulaiman Saidullah ke-1/Sunan Nata Alam/Sultan Tahmidullah II) adalah Sultan Banjar yang memerintah antara tahun 1801-1825. Kesultanan Banjar terletak di Kalimantan Selatan, Indonesia. Adiknya Pangeran Mangku Dilaga dilantik sebagai mangkubumi dengan gelar Ratu Anum Mangku Dilaga. Belakangan Ratu Anum Mangku Dilaga ditahan kemudian dibunuh oleh Sultan Sulaiman karena diduga akan melakukan kudeta. Jabatan mangkubumi kemudian dipegang oleh Pangeran Husin dengan gelar Pangeran Mangkubumi Nata putera Sultan Sulaiman sendiri.

Sultan Sulaiman meninggal 3 Juni 1825/4 Rabiul Awal 1240 H. Pada masa Sultan Sulaiman, pusat pemerintahan berada di Karang Intan, Kabupaten Banjar.

Sultan Sulaiman dikenal pula dengan nama Sultan Sulaiman Saidullah II atau Sultan Sulaiman Rahmatullah. Baginda mendapat gelar Sultan Muda sejak tahun 1767 ketika berusia 6 tahun dari ayahnya Susuhunan Nata Alam agar penggantinya tetap pada garis keturunannya. Panembahan Sulaiman/Sultan Sulaiman melantik puteranya Pangeran Adam sebagai raja muda dengan gelar Sultan Adam, kemudian dia sendiri mengambil gelar Panembahan Sepuh.

Mangkubumi yang menjabat pada masa Sultan Sulaiman adalah:

  1. Ratu Anom Ismail (Pangeran Ismail bin Sunan Nata Alam); dihukum bunuh oleh Sultan Sulaiman karena diduga (difitnah) akan merencanakan kudeta.
  2. Pangeran Perabu Anum (1806)
  3. Pangeran Mangku Bumi Nata (Pangeran Husin bin Sultan Sulaiman), mangkubumi sejak 1823.

Silsilah

Anak-anak Sultan Sulaiman Saidullah terdiri 18 orang anak laki-laki dan 12 orang anak perempuan, 6 orang diantaranya:

Sultan Sulaiman memiliki permaisuri yang merupakan puteri Adipati Banua Lima (golongan Anang/Nanang-nanangan Raja) yaitu Njahi Ratoe Intan Sarie atau Nyai Ratu Sepuh binti Kiai Adipati Singasari yang dikaruniai 6 anak yaitu:

  1. Sultan Adam - memiliki 11 anak. Dia leluhur mantan Gubernur Kalimantan Pangeran Muhammad Noor.
  2. Pangeran Husin bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata - menjadi mangkubumi sejak 1823 - memiliki 17 anak.
  3. Pangeran Perbatasari - memiliki 5 anak.
  4. Ratu Haji Musa/Salamah (diperisteri Pangeran Hadji Moesa ( Raja Kusan II ) - memiliki 3 anak.
  5. Pangeran Kasir (Khusairi) - memiliki 5 anak.
  6. Ratu Salamah/Ratu Sungging Anum (menikahi Pangeran Sungging Anom bin Ratu Anom Ismail Mangku Bumi Sukma Dilaga) - tidak memiliki keturunan.

Putera-puteri dari selir-selir lainnya:

  1. Goesti Hadidjah / Ratu Mastruda bergelar Ratoe Masoöd, karena menikahi Pangeran Masoöd (orang tua Pangeran Antasari).
  2. Pangeran Achmid (anak Nyai Argi)leluhur mantan Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman.
  3. Pangeran Singosari, leluhur Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah.
  4. Pangeran Musa (anak Nyai Ratna)
  5. Pangeran Sungging Anum (anak Nyai Ratna)
  6. Pangeran Ahmad (anak Nyai Cina)
  7. Pangeran Kacil/Pangeran Hasan?(anak Nyai Cina)
  8. Pangeran Tasin (anak Nyai Cina)
  9. Pangeran Jamain/Pangeran Wahid? (anak Nyai Cina)
  10. Ratu Karta Sari (anak Nyai Unangan)diperisteri Pangeran Kartasari bin Pangeran Sungging Anom bin Ratu Anom Ismail Mangku Bumi Sukma Dilaga.
  11. Ratu Marta
  12. Gusti Kacil
  13. Ratu Umi (anak Nyai Siti Gading) diperisteri Habib Husin bin Uwwad Bahasyim.
  14. Pangeran
  15. Pangeran Tachmid
  16. Pangeran Khusairi
  17. Pangeran
  18. Pangeran

Kontrak Perjanjian dengan Hindia Belanda

Setelah Sultan Sulaiman Saidullah 2 / Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh dilantik, Belanda mengadakan perjanjian dengan Sultan pada 19 April 1802. Perjanjian hanya mengingatkan kembali bahwa Kesultanan Banjar telah diserahkan kepada pemerintah Belanda seperti Perjanjian 1787. Dalam perjanjian itu ditambahkan bahwa Sultan berusaha menangkap dan menghukum potong kepala orang-orang Dayak yang telah melakukan pemotongan kepala. Hukuman potong kepala terhadap orang Dayak itu harus dilakukan dimuka loji Belanda. Selebihnya dalam perjanjian itu pemerintahan Belanda mengharapkan agar Sultan dapat memelihara kebun-kebun lada agar hasil lada menjadi lebih baik. Pada tahun 1806, Belanda membuat perjanjian dengan Sultan Sulaiman yang menitikberatkan pada usaha pemeliharaan kebun lada, agar lada dapat berproduksi sebagaimana diharapkan oleh Belanda. Dalam perjanjian itu Belanda tetap mengakui kedaulatan Sultan Banjar dan tidak menyinggung tentang masalah pemerintahan termasuk hubungan dagang ke luar negeri.


ACTE VAN RENOVATIE 19 APRIL 1802

Akte ini disahkan oleh Johannes Siberg, Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 34. Ia memerintah antara tahun 1801 – 1805. Pada bagian yang tertulis dengan huruf Latin dalam bahasa Belanda bertajuk:


Acte van Renovatie en Vernieuwing der Contracten tergeleegenheid van de Installatie van den SULTAN SOLIMAN AMOH TAMIT ALALAH op den 19de April Anno 1802. (Undang-Undang Renovasi dan Pembaruan Kontrak untuk Pemasangan SULTAN SOLIMAN AMOH TAMIT ALALAH pada 19 April tahun 1802).

Pada bagian yang tertulis dengan huruf Arab-Melayu dan berbahasa Melayu berbunyi:


Perkara jang pertama.

Perkara jang kedua.

Perkara jang ketiga.

Perkara jang ke-empat.

Perkara jang kelima.

(Dibawah teks bahasa Melaju terdapat tiga buah tjap lak merah):

Tjap V.O.C. Dibawahnja tertulis: de Compagnie als souveraine Heer van 't Koningrijk Banjermassing.

Tjap Dibawahnja tertulis F. van Boeckholtz Commissaris. Als getuijgen bij de teekening en verseegelingen deeses

Tjap Disampingnja ttd. Wm. Bloeniz resd.


ACTE VAN HOMAGE 19 APRIL 1802 tertulis huruf Arab-Melayu dalam bahasa Melayu dan huruf Latin dalam bahasa Belanda. Akte yang tertulis dengan huruf Arab-Melayu dan berbahasa Melayu berbunyi:

Tjap lak merah (rusak tak terbatja) dibawahnja tertulis:

Ter ordonnantie van hunne Hoog Edelhederi Gouverneur Generaal en de Raden van Indie, ttd. F. v. Braam Sec.


Dibawah teks bahasa Melaju terdapat empat buah tjap lak merah dan dibawah masing2 tjap terbatja:

’t zegul van den Sultan Soliman
’t zegul van den Pangerang Prabu Anum
’t zegul van den Pangerang Ishak
’t zegul van den Pangerang Moesja.

PERDJANDJIAN ANTAR KERADJAAN BANDJARMASIN DENGAN BATAAFSCHE V.O.C.

ACTE VAN RENOVATIE 11 AGUSTUS 1806 dibuat di Bumi Selamat

Perjanjian ini disahkan oleh Albertus Henricus Wiese, Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 35. Ia memerintah antara tahun 1805 – 1808. Pada bagian yang tertulis dengan huruf Latin dalam bahasa Belanda bertajuk:

ACTE van RENOVATIE en PROLONGATIE der gesloten tusschen de DOORLUCHTIGE CONTRACTEN en VERBONDEN BATAAFSCHE OOST INDISCHE COMPAGNIE EN ZIJN HOOGHEID SOLEIMAN ALMOH TAMMIT ALALAH SULTAN van het KONINGRIJK BANDJERMASSING. GED. 11 AUGUSTUS 1806.


Perjanjian yang tertulis dengan huruf Arab-Melayu dan berbahasa Melayu berbunyi:

Pasal jang pertama.

Perkara jang kedua.

Perkara jang ketiga.

Pasal jang keempat.

Pasal jang kelima.

Pasal jang keenam.

Pasal jang ketudjuh.

Pasal jang kedelapan.

Pasal jang kesembilan.

(dibawah ini terdapat 7 buah tjap lak merah dan dibawah tiap2 tjap tertulis:)

Tjap. De Compagnie als Souveraine Heer van het Koningrijk Banjermassing.

Tjap. ttd. Wm. Bloemzn.

Tjap. het cachet van den rijksbestierder den Pangerang Peraboe Anum.

Tjap. het cachet van den Pangerang Ibrahim.

Tjap. het cachet van den Pangerang Ishak.

Tjap. het cachet van den Pangerang Masohot.

Tjap. het cachet van den Pangerang Mahmout.


Tjap lak merah. Ter ordonantie van Hunne Hoog Edelheedens den Gouverneur Generaal en de Raden van Indien. ttd. H. Veeckens. Sec

ACTE VAN HOMAGE Augustus 1806

Pada bagian yang tertulis dengan huruf Latin dalam bahasa Belanda bertajuk:

ACTE VAN HOMAGE AAN ZIJN HOOG EDELHEID DEN HOOG EDLEN GESTRENGEN HEERE ALBERTUS HENRICUS WIESE Gouverneur Generaal van BATAAFSCH INDIA afgelegd door SOLIMAN ALMOH TAMMIT ALALAH SULTHAN van het koningrijk BANJERMASSING.


Akte ini tertulis dalam huruf Arab-Melayu dalam bahasa Melayu dan huruf Latin dalam bahasa Belanda. Akte yang tertulis dengan huruf Arab-Melayu dan berbahasa Melayu berbunyi:

(dibawah ini terdapat 6 buah tjap lak merah dan diatas tjap terbatja:)

Sultan Soleman Almo’tamid Aliallah (het cachet van Sultan Soliman)

Pangeran Prabu Anum (het cachet van den Rijksbestierder den Pangerang Prabu Anum)

Pangeran Ibrahim (het cachet van den Pangerang Ibrahim)

Pangerang Isjhaq ............ Allah (het cachet van den Pangerang Ishaq)

Pangeran Mas’ud (het cachet van den Pangerang Masohot)

Pangeran Mahmud (het cachet van den Pangerang Mahmouth).

Tahun 1809 Belanda menarik diri dari Banjarmasin


Tahun 1809, Daendels menarik diri dari Banjarmasin.

Sultan Sulaiman menjalin hubungan dengan negara lain, seperti dengan Kesultanan Buton, melalui suratnya tahun 1811, Sultan Buton memohon dukungan moral untuk mendapatkan rekomendasi dalam perdagangan.

Inggris

Pada perkembangan selanjutnya, Belanda kalah menghadapi Inggris dan pada tahun 1811 Belanda menyerahkan Batavia kepada East India Company (EIC), perusahaan perdagangan Inggris.

East India Company (EIC) mengadakan perjanjian persahabatan dengan kesultanan Banjar. Dalam perjanjian itu EIC-Inggris tidak menyinggung masalah kedaulatan pemerintahan Sultan Sulaiman tetapi lebih banyak masalah perdagangan. EIC Inggris menduduki beberapa daerah yang sebelumnya diduduki Belanda seperti pulau Tatas (Banjarmasin), Kuin, Paser, Pulau Laut, Pagatan, dan Bakumpai. Selanjutnya EIC-Inggris mempertahankan dan melindungi hak-hak Sultan dan kekuasaan Sultan begitu pula hak milik Sultan terhadap serangan orang Eropa lainnya dan terhadap musuh bangsa Asia. Perjanjian ditanda tangani oleh Sultan dan para bangsawan kerajaan lainnya yaitu: Pangeran Panambahan Adam, Pangeran Aria Mangku Negara, Pangeran Kasuma Wijaya (anak Sultan Sulaiman) dan Pangeran Ahmad (anak Sultan Sulaiman), sedangkan dari pihak EIC-Inggris diwakili oleh Commissioner D. Wahl.

Perjanjian antara Belanda dan Inggris memutuskan bahwa Belanda diperbolehkan kembali menduduki bekas wilayah kekuasaannya kemudian EIC-Inggeris melepaskan kembali Batavia pada tahun 1816. Setelah ditinggalkan EIC-Inggris pada tahun 1816 dan Belanda kembali datang ke Kesultanan Banjar kemudian membuat perjanjian dengan Sultan Sulaiman pada tahun 1817 dan tahun 1823.

Kontrak Perjanjian Karang Intan

Sultan Sulaiman Al Mu'tamidullah membuat perjanjian pada 1 Januari 1817 yang merupakan Kontrak Persetujuan Karang Intan I antara Sultan Sulaiman dengan Hindia Belanda diwakili Residen Aernout van Boekholzt. Kemudian pada 13 September 1823 penandatanganan Kontrak Persetujuan Karang Intan II antara Sultan Sulaiman dengan Hindia Belanda diwakili Residen Mr. Tobias.

Isi Perjanjian-perjanjian itu menyatakan:

  1. Kesultanan Banjar yang mempunyai wilayah pengaruh yang cukup luas meliputi negeri Berau, Kutai, Pasir, Dayak Besar, Sampit, Kotawaringin dan Lawai (hulu sungai Kapuas). Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa daerah-daerah itu berada dalam wilayah pendudukan Hindia Belanda.
  2. Orang bukan bangsa Banjar adalah orang asing, seperti: Bugis, Makassar, Bali, Mandar, Jawa, begitu pula Cina, Eropa, Arab dan Koja. Semua orang asing diperlakukan hukum Eropa oleh Belanda kalau mereka membuat tindak pidana.
  3. Belanda meminta Sultan agar berusaha menggalakkan tanaman kopi dan lada.


Kontrak Perjanjian Karang Intan I tanggal 1 Januari 1817 (12 Sjafar 1232 H) Besluit 29 April 1818, No. 4

CONTRACT MET DE SULTAN BANDJERMASIN,
d.d. 1 Januari 1817
Bt. 29 April 1818, No. 4

♀ Ratu Sultan Tahmid♂ Sultan Tahmid Billah bin Sultan Tahlilullah
Semuanja kontrak dahulu2 jang tuan Sultan sudah bikin sama Wolanda atau sama Inggeris itu semua sudah lepas tiada tapakai lagi selamanja masa2 jang terkemudian ini
Dari sekarang sampai selama-lamanja Sultan sama itu geburmin Wolanda nanti hidup dengan sahabat sahabat nanti mengerti2 selamanja dengan baik tuan Sultan apalagi dia punja orang2 biar kalo ada satu susah susahan satu nanti tolong sama lain seperti kaja ada satu bangsa
Itu komisaris djenderal djandji sama tuan Sultan pertolongan nanti kasih dia punja serdadu permelawan sama orang jang mau ganggu djahat sama tuan Sultan atau sama dia punja anak atau sama dia punja negeri biar tuan Sultan selamanja duduk senang.
Geburmin lagi djandji piara2 kora2 dengan lain kapal2 ketji perdjaga dimuka kali2 kust2 rantauan Bronio tuan Sultan lagi djandji nanti tolong sama dia punja orang2 dan dia punja perahu2 kala residen Wolanda kasih beri tahu sama dia jang itu kora atau lain perahu kurang sampai kuat.
Tuan Sultan kasih sama radja Wolanda itu Pulau Lodji Tatas dan benteng2 Kuin dan negeri Dajak Besar Ketjil dan negeri Mendawai dan negeri Sampit dan negeri Kuta Waringin dan negeri Sintang dan negeri Lawei dan negeri Djelai dan negeri Bakumpai dan negeri Tabanio dan negeri Pegatan sama Pulau Laut dan negeri Pasir dan negeri Kutei dan negeri Barau sama dia punja rantauan.
Tuan Sultan djandji jang tiada dia boleh kasih tanah2 sama lain orang2 sama djuga bangsa orang putih atau bangsa orang hitam kalo geburmin di Betawi tiada ditahu dan tiada suka turut tuan Sultan punja suka.
Itu geburmin Wolanda dan tuan Sultan ada radja didalam dia punja tanah2 boleh bikin apa dia punja suka satu tiada nanti ganggu sama lain tjari untung bagaimana dia kira baik dan atur-atur itu kuasa diatas orang2 ketjil apa dia punja suka boleh bikin djangan djuga sampai liwat dan segala perkara jang sebut ini kontrak.
Semuanja orang2 didalam tuan Sultan punja tanah2 tiada perduli dari negeri apa atau bangsa apa kalo dia tiada sadja orang Bandjar betul ada tinggal dibawah perintah geburmin Wolanda dan kalo residen atau komisaris Wolanda panggil sama dia orang tuan Sultan nanti tolong kirim.
Tuan Sultan kasih potong2 kaju didalam dia punja negeri2 lagi perbuka galian2 mas dan intan tapi tiada di-negeri2 Laut dan Dukuh Kiri dan Kanan.
Tuan sultan radja Bandjar sampai anak2 turunannja kalo barangkali sampai tempo radja Bandjar meninggalkan keradjaan mesti Pangiran Mangkubumi jang sudah dapat geburmin punja kesukaan mesti naik itu tempat dan betul kaja adat dahulu radja baru mesti minta geburmin punja kesukaan perkasih naik satu pangiran djadi ganti dia punja tempat abis dapat geburmin punja mengerti residen di Bandjar nanti kasih beri tahu sama orang2 semuanja siapa sudah djadi Pangiran Mangkubumi kembali.
Tuan Sultan radja Bandjar tiada nanti kasih naik satu orang djadi Raden Dipati dahulu dia mesti kasih beri tahu sama komisaris atau residen dan kalau sudah dapat geburmin Wolanda punja kesukaan dia nanti boleh kasih naik tapi itu Raden Dipati mesti sumpah dimuka komisaris atau residen djangan dia bikin satu onar2 meski sama tuan Sultan mesti sama geburmin Wolanda tapi nanti lari segala lupa2 akal peratur pekerdjaan dengan patut dan betul.
Itu Raden Dipati kapan dia punja pekerdjaan tiada keruan meski sama tuan Sultan meski sama geburmin Wolanda dan dia punja orang2 nanti buka satu bitjara di lodji Tatas didalam itu bitjara nanti duduk begitu banjak orang Wolanda dan orang Bandjar2 kaja tuan Sultan dan geburmin Wolanda nanti panggil suruh perduduk perperiksa Raden Dipati punja salah dan perputus bitjara dalam itu perkara tapi tiada boleh bikin satu apa sama dia dahulu mesti terima dari Betawi geburmin Wolanda punja kesukaan.
Semuanja orang Bandjar2 duduk dibawah geburmin Wolanda punja tanah2 itu mesti turut itu bitjara punja putusan diatas meski orang ketjil meski kepala2.
Semuanja orang2 Bandjar kalo dia salah sama lain orang Bandjar dibawah tuan Sultan punja perintah itu perkara tuan Sultan boleh putus kendiri betul kaja dahulu2 negeri punja adat.
Tapi orang Eropa Tjina Arab Kodja Bugis Mangkasar Bali Mandar Djawa dan lain2 bangsa jang tiada tuan Sultan punja orang kalo ada dia bikin salah sama tuan Sultan meski sama tuan Sultan punja orang tuan Sultan djandji itu orang kirim sama residen atau komisaris Wolanda dia disitu dia dapat dia punja hukuman.
Kalau tuan Sultan punja orang bikin satu apa salah sama geburmin Wolanda atau sama orang dibawah punja perintah dia nanti mesti bawa dimuka itu residen punja bitjara di Tatas di Bandjar lagi duduk orang jang djalannja baik disitu perperiksa salahnja dan kasih dia pun hukuman tapi barangkali kapan2 itu residen Wolanda boleh kirim itu orang Bandjar djahat sama tuan Sultan biar tuan Sultan putus bitjara kandiri tapi tuan Sultan djandji perperiksa itu bitjara dengan betul.
Perundjuk geburmin Wolanda punja suka hati dia punja pertjajaan sama tuan Sultan geburmin Wolanda djandji boleh perkasih duduk sama satu apa2 lain anak2 tuan Sultan didalam negeri2 Wolanda punja perpegang perintah seperti kaja negeri2 ditanah Djawa dibawah residen atau komisaris Wolanda kalo dia djaga baik geburmin Wolanda nanti tjari kasih untung lagi kasih naik sama dia tapi kalo dia tiada suka atur barang baik2 dan patut dia punja salah sendiri kalo geburmin Wolanda kasih mengerti rasa jang dia tiada kesukaan sama dia.
Dari itu kalo tuan Sultan suka satu apa lain anak2nja duduk pegang perintah dalam satu negeri orang Wolanda punja biar dia kasih beri tahu sama komisaris atau residen dan menanti sampai geburmin punja menjahut datang dari Betawi.
Tuan Sultan djandji djangan dia kirim lagi tiada terima utusan2 lain dari pada negeri Wolanda lagi tiada nanti kirim surat2 sama radja2 Eropa dan Aziz dan djangan lagi kasih dia punja orang2 bikin begitu kalo belum dapat kesukaan geburmin dari Betawi.
Semuanja wang2 apa geburmin Wolanda sudah kasih masuK djalan nanti di tanah Bandjar lagi mesti terima dengan begnu harga geburmin Wolanda taruh.
Semuanja orang2 Bandjar tuan sultan punja orang2 boleh pigi dimana2 dia punja suka didalam negeri2 tanah2 radja Wolanda punja meski perdagang meski perduduk kalo sadja ada satu pas dari sati apa lain residen Wolanda.
Geburmin Wolanda dan tuan Sultan djandji satu sama lain djangan kasih sembunji2 orang2 djahat jang sudah lari dari dia punja tanah kalo dia dapat tahu dimana ada suruh tangkap dan kirim sama itu dia punja kepala betul.
Tuan Sultan djandji djangan dia nanti tukar aturan2 negeri sekarang kalau belum kasih habar sama geburmin Wolanda.
Tuan Sultan djandji nanti dia tulung begitu banjak kaju boleh geburmin Wolanda suka bikin lodji dimana2 tanah Bandjar lagi dia nanti suruh djaga2 dan terima orang2 Wolanda kalo dia mau masuk tuan Sultan punja negeri meski perdagang meski pertinggal duduk.
Geburmin Wolanda perundjuk dia mau turut djuga tuan Sultan punja suka tiada nanti ambil bea dari satu djung keluar masuk jang biasa datang sehari tahun di Bandjarmasin perbawa dagangan2 jang tuan Sultan suruh datang2 perpakai dia punja rumah tangga meski dalam rumah tangga dia punja anak2 dari itu djuga seperti tuan Sultan punja sendiri.
Lagi perturut tuan Sultan punja permintaan bangsa Arab2 ada kenal dibawah nama Sjarif2 Said2 tiada boleh tinggal duduk ditanah Bandjarmasin tapi dia boleh djuga datang dimana2 tanah Bandjarmasin perdagang betul kaja orang2 dagang seperti lain bangsa2.
Geburmin Wolanda sudah undjuk dia suka terima tuan Sultan punja surat2 dengan segala hormat di Betawi tuan Sultan lagi djandji nanti terima geburmin punja surat ditempat dimana dia duduk dengan dua puluh satu bunji meriam.
Dari tuan Sultan sudah kasih mengerti sama komisaris Pan Boeklis itu tanaman lada ada baik kasih beruntung sama sama dia dan sama dia punja orang2 kalo atur bagaimana dahulu sama kompeni Wolanda kita orang sama2 sudah putus bitjara dari itu kalo sekarang tuan Sultan djandji dia nanti kasih perintah2 keras antero dia punja negeri biar bikin kebun2 lada dan lagi dia djandji nanti dia djaga kandiri biar kumpul banjak itu lada tapi geburmin Wolanda dibelakang kali kalo dia suka nanti terima semuanja itu lada apa tuan Sultan nanti boleh kumpul dan dia nanti bajar sama tuan Sultan apa satu pikul begitu banjak rial kaja ada patut tapi kalo barangkali geburmin Wolanda rasa dia tiada boleh pakai itu lada dia nanti kasih sama tuan Sultan perdjual itu lada dan begitu rupa tuan Sultan lihat tiada nanti dapat rugi.
Kalo geburmin Belanda dinegeri Betawi rasa apalagi geburmin Wolanda boleh untung dari itu tanaman lada dan tanaman kopi dia orang sama2 dibelakang kalo boleh bikin satu kontrak lain.
Dari tuan Sultan punja adat perkirim perahu2 di Djawa atau di Bima atau lain2 tempat pertjari kuda dan kambing biri2 dan binatang2 pamainan2 perdia punja pakai kandiri geburmin Wolanda tiada nanti ambil bea di Bandjarmasin dari itu barang2 kasih masuk sama itu perahu2 tuan Sultan punja tapi itu perahu2 djangan lebih dari empat satu tahun tapi kalo dia muat lain barang2 seperti kaja mau dagang nanti bajar bea.
Lagi tiada nanti angkat bea dari barang2 itu empat perahu2 tuan Sultan jang dia bawa keluar dari Bandjarmasin tapi tuan Sultan djangan liwat apa dia punja adat sampai sekarang perkasih keluar lebih barang dari perbajar anak2 perahu dan kalo kelihatan muatan ada lebih dari itu residen nanti angkat bea.
Kalo tuan Sultan dan komisaris sudah taroh tanda tangan dengan tjap dibawah ini kontrak ini kontrak tiada nanti boleh putus dan lepas selama-lamanja tapi mesti menanti djuga geburmin Wolanda punja kesukaan perabis tutup bitjara tapi kalo geburmin Wolanda rasa mau tukar djuga perkara2 ini kontrak nanti surut bitjara dan pikir2 sama2 tuan Sultan dan baru boleh ganti satu lain perkara.

Sekarang abis ini tuan Sultan dan komisaris taroh tanda tangan dan tjap dibawah ini kontrak dimuka tuan Panembahan Adam tuan Pangeran Arya Mangkunegara tuan Pangeran Nata, tuan Pangiran Dipati Pangiran Kesuma Widjaja Pangiran Achmid Pangiran Anta Kesuma dengan lain radja2 menteri2 dan orang ketjil ini hari Arba’ hari satu dari bulan Djanuari tahun seribu delapan ratus tudju belas atau dua belas hari bulan Sjafar tahun seribu dua ratus tiga puluh dua dalam negeriKarang Intan dari ini surat tiga salinan bikin satu pergeburmin Wolanda satu pertuan Sultan satu perkomisaris perrsimpan dalam kantornja.

Bahwa ini surat bertambahan dan bergantian kontrak jang dia buat dahulu oleh komisaris Holanda Pan Bukhulus dengan Paduka Sri Sultan Soleiman Almoh Tamid Alaillah jang bertahta keradjaan tanah Bandjar pada hari satu bulan Djanuari seribu delapan ratus tudjuh belas adanja. Sebab paduka Sri Sultan Soleiman sudah habis pikir dan pakat dengan komisaris geburmin Holanda mestir Djuan Hendrik Tobias jang patut akan ganti sedikit didalam kontrak apa jang tersebut tadi sebab boleh2 bertambah tanah Bandjar pun selamat dan ramai lagi biar boleh betul dengan patut geburmin dengan Paduka Sri Sultan punja kebaikan itu sebab maka komisaris dengan tuan Sultan sudah pakat akan bikin bertambahan dan bergantian jang tersebut dibawah ini adanja.
Semuanja perkara dan kontrak jang sudah dibuat dahulu itu tertinggal memegang djuga tiada dirombak didalam surat jang dibuat sekarang ini adanja.
Perkara lima dan kontrak lama dibuang tiada boleh pakai lagi melainkan dipakai bagaimana ganti dibawah ini. Paduka Sri Sultan salinkan kepada radja Holanda jang masjhur antero Pulau Tatas dan Kween sampai disubarang kiri Antasan Ketjil lagi tanah Lawai dan Djelai dan Sintang dan Tabonio dan Pagatan dan Pulau Laut dan Kota Waringin dan Pasir dan Kutai dan Berau dengan semuanja dia punja rantauan2 adanja. Dan lagi Tuan Sultan salinkan begitu djuga separo dari Tanah Pembuang dan Mendawai dan Sampit dan Dajak-besar dan Dajak ketjil dan Bakumpai dan Dusun adanja. Tetapi lagi geburmin salinkan kepada tuan Sultan separo dari tanah semuanja jang geburmin sudah ambil dengan paduka Sri Sultan punja bermintaan dari tangan tuan Hire jang punja dahulu namanja Maluka dan Laut Kuru dan Liang Anggang dengan dia punja rantauan semuanja sampai di Tandjung Selatan dan disebelah timur sampai antara pegangan Pagatan dan Pasir adanja.
Itu tanah semuanja jang begitu geburmin punja separo dan Paduka Sri Sultan punja separo nanti sama2 dipelihara maka di taroh satu orang dari geburmin satu orang Paduka Sri Sultan dibawah perintah Paduka Sri Sultan dan residen adanja. Maka djikalo tuan Sultan boleh pakat dengan residen badua2 taroh satu kepala sadja boleh djuga maka itu tanah asil dipakat akan bikin tentu kemudian dia punja untung dibagi dua separo kepada Paduka Sri Sultan separo kepada geburmin tetapi baik tuan Sultan baik geburmin mesti bajar sendiri satu dia punja orang jang memegang perintah didalam itu tanah2 semuanja adanja.
Dari pada bitjara hukum atau dari utang atau dari dusun dari orang Bandjar jang tinggal didalam itu tanah2 dan lagi dari orang Bandjar jang tinggal di Bandjar dan Kuin mesti nanti bikin satu bitjara jang delapan kepala bitjara maka ampat kepala bitjara tuan Sultan pilih ampat tuan residen pilih adanja kemudian itu bitjara musti duduk di Tatas dan lagi tuan residen dengan Pangeran Mangkubumi mesti duduk seperti punggawa bitjara adanja.
Djikalau Paduka Sri Sultan suka kasih dia punja bikin untung dari satu atawa lebih dari itu tanah kepada dia punja anak2 atawa anak2 atawa orang2 lain tuan Sultan nanti beritahu kepada tuan Residen maka djikalau tuan Sultan dengan tuan residen sudah pakat boleh itu orang sendiri djuga diatas dia punja kauntungan jang patut adanja.
Paduka Sri Sultan dengan kesukaan hati memberi kepada pangeran Mangkubumi dia punja bagian untung, dan pada Tanah Dusun dan Bakumpai mendjadi selamanja seperti Pangeran Mangku punja bagian adanja.
Semuanja orang baik siapa2 boleh dengan tiada larang dan bersih berdjalan kuliling dimana2 itu tanah2 semuanja jang dipejang oleh geburmin badua Paduka Sri Sultan dan lagi dia boleh dagang dia punja suka begitu orang jang tinggal didalam itu boleh djalan kuliling tetapi mesti dia orang turut semuanja perintah jang dia dapat dari gubermin badua dengan tuan Sultan baik dari uang kepala baik dari bia2 tjukai2 atawa lain dari pada asil jang ditentukan kepada dia adanja.
Paduka Sri Sultan dan tuan Residen seboleh2 adjar orang jang tinggal didalam itu tanah2 dengan segala baik akan tanam tanaman kopi dan lada dan barang tanaman lain lagi didjaga dengan segala keras jang patut jang itu orang boleh djual dia punja tanaman dengan suka sendiri djangan satu orang baik siapa2 bikin djahat kepada itu orang ataNva paksa dia punja barang2 adanja. Geburmin kedua Paduka Sri Sultan jang mendjadi bertuan didalam itu tanah dapat satu bagian jang tentu dari itu kopi dan lada maka didalam itu dia berdjandji jang kemudian ini siapa2 tanam kopi atau lada mesti bajar dari segala lima pikul dia punja buah kopi dan lada dua pikul maka itu dua pikul separo geburmin punja separo tuan Sultan punja maka dari perkara ambil geburmin dan tuan Sultan punja bagian nanti aturan dibelakang tetapi djikalo orang sudah bajar geburmin dan tuan Sultan punja bagian dia punja bagian sendiri boleh dibikin sekali bagaimana dia punja suka sendiri adanja.
Sebab didalam perkara sembilan dari kontrak lama ada berdjandji jang geburmin boleh buka galian mas dan intan kuliling tuan Sultan punja negeri tjuma tiga negeri tiada adanja. Maka sekarang Paduka Sri Sultan telah menpakat dengan komisaris jang semuanja orang boleh gali intan dengan mas djikalo tuan Sultan dengan tuan Residen sudah kasih lagi dia boleh djual dia punja suka mesti bagaimana dia punja rupa tetapi lebih dahulu mesti keluar dua bagian didalam sepuluh satu bagian kepada tuan Sultan satu bagian kepada geburmin dan lagi tuan Sultan dengan tuan residen boleh pakat dibelakang bagaimana boleh atur biar tentu itu perdjandjian adanja.
Sebab perkara sepuluh, sebelas dan duabelas dari kontrak lama ada salah sedikit dari pada nama didalam dia punja Melaju maka diatur sekarang jang tersebut dibawah ini adanja. Selamanja pangiran jang Paduka Sri Sultan Bandjar dengan kesukaan geburmin sudah angkat akan mendjadi sultan punja ganti djikalo datang kehendak Allah kepada tuan Sultan nanti mesti pakai nama atawa Sultan Muda atawa Pangiran Ratu bagaimana Paduka Sri Sultan punja suka minta kepada geburmin dan lagi siapa memegang keradjaan akan djadi radja bitjara pasti selamanja dapat nama Pangirang Mangkubumi adanja tetapi sebab Paduka Panembahan Adam sudah diterima geburmin akan djadi Sultan Muda maka itu berdjandji hari dibelakang baru ada berguna djikalo datang tuan Allah punja suka jang Paduka Sri Sultan2 mesti pulang kerachmatullah adanja.
Sebab dari perkara tiga puluh dan tiga puluh satu dari kontrak lama kuat2 ada tjerewet dari bea2 mana ini sekarang dia buang itu perkara dua2. Maka tuan Sultan punja perabu mesti bajar djuga bagaimana orang lain jang berniaga tetapi Paduka Tuan Sultan mesti terima tiap2 tahun dari geburmin enam ratus rupiah djangan Paduka Sri Sultan atau dia punja suruhan dan orang djangan rugi maka dibajar empat kali tiga bulan sekali maka ini berdjandjian mulai pada hari satu bulan Oktober jang dimuka ini adanja.
Sebab komisaris atas geburmin amat suka akan kerdja suka hati kepada tuan Sultan dengan tuan Sultan punja sanak2 maka lagi komisaris berdjandji kepada Sultan Muda dan Pangeran Mangku satu orang seratus rupiah satu tahun akan mendjadi ganti bea jang dia punja perahu mesti bajar masuk pergl di Djawa atawa tempat lain2 ambil kuda atawa barang lain2 adanja.
Perkara duapuluh delapan dan dua puluh sembilan kontrak lama ditambah bagaimana tersebut ini. Paduka Sri Sultan berdjandji seboleh adjar2 orang jang tinggal didalam dia punja tanah sendiri akan tanam kopi dan lada adanja. Tetapi geburmin berdjandji lagi ambil itu barang djikalo orang lain2 tiada suka beli adanja. Dia punja harga kalo geburmin ambil dua puluh rupiah didalam satu pikul kopi Matan baik dan bersih dan dua belas rupiah didalam satu pikul lada tetapi diatas komisaris punja bermintaan Paduka Sri Sultan nanti pikir baik2 barangkali lebih baik kepada tuan Sultan sendiri dan lagi lebih baik kepada kebaikan tuan Sultan punja tanah dan orang2 sendiri akan ambil bagian dua dari lima dari itu barang2 biar jang punja tanaman boleh bawa keliling djual dia punja suka habis bajar Sultan punja bagian adanja karena djikalo kerdja jang begitu pasti Paduka Sri Sultan lebih untung orang ketjil lagi lebih suka adanja.
Diatas komisaris punja bermintaan dengan amat sungguh2 maka Paduka Sri Sultan berdjandji seumur hidup tiada boleh pakai talian karena dari itu talian maka tiada lain melainkan rusak antero negeri dan lagi tuan Sultan terima dengan suka hati jang dia punja orang2 boleh berdjalan kuliling dagang bagaimana suka seperti geburmin punja orang semuanja tetapi Paduka Tuan Sultan tiada sekali2 boleh dilarang ambil tjukai bea didalam dia punja tanah sendiri bagaimana Sultan punja suka adanja.
Sebab dari segala radja2 jang bersjahabat dengan geburmin melainkan Paduka Sri Sultan Bandjar sendiri jang punja tanah dipiara adat lama bikin rusak badan dengan hukum potong tangan atau kaki sebab lagi tuan Sultan mengrasa sendiri jang orang2 jang sudah kenal hukum begitu tiada boleh bekerdja lagi maka mesti dia mentjuri akan tjari makan atawa mati lapar itu sebab Paduka Sri Sultan berdjandji karena Allah jang seumur hidup ditanah Bandjar tiada boleh lagi hukum orang begitu melainkan dihukum orang dengan hukum lain bagaimana patut dia punja salah adanja.
Diatas bermintaan kommissaris Paduka Sri Sultan berdjandji tiada sekali2 dia boleh larang didalam tanah Bandjar djikalo orang suka sendiri akan taroh obat sapi djangan boleh kenal tjatjar adanja tetapi tiada sekali2 boleh dipaksa orang baik tuan Sultan sendiri baik tuan residen baik siapa2 tiada boleh paksa orang melainkan orang punja suka sendiri adanja.
Diatas kommissaris punja bermintaan lagi tuan Sultan taruh hukum tiada sekali orang lain boleh pakai tjap didalam suatu pekerdjaan negeri melainkan Paduka Sri Sultan jang mempunjai tahta dan Sultan Muda dan Pangeran Mangkubumi atawa kepala2 jang dapat kuasa pakai tjap abis mupakat tuan Sultan dengan Residen adanja.
Dan lagi diatas kommissaris punja bermintaan tuan Sulthan taruh hukum jang tentu tiada sekali boleh sembarang orang meski bagaimana dia punja asal tinggi bunuh atawa hukum orang melainkan diatas perintah Paduka Tuan Sultan atawa Pangeran Mangkubumi punja bitjara maka Tuan Sultan berdjandji kasih hukum sungguh2 kepada orang baik siapa2 jang berani langgar tuan Sultan punja perintah ini adanja.
Sebab komisaris sudah dapat perintah dari geburmin akan periksa sungguh2 dari pada siapa2 djadi kepala2 dari itu rusuh2 jang sudah berapa tahun tiada berhenti dan lagi komisaris dapat perintah akan minta itu orang semuanja dan bawa di Betawi dengan masih hidup tetapi komisaris rasa itu periksa tiada boleh djadi melainkan dengan banjak susah kepada Paduka Sri Sultan itu sebab komisaris sanggup akan minta kepada geburmin biar itu pekerdjaan jang sudah tiada sekali2 lagi diingat tetapi tuan Sultan lagi berdjandji akan djaga seboleh2 djangan sekali2 lagi orang berani bekerdja jang djahat jang tiada patut lagi djangan sekali tuan Sultan punja orang berani ambil kuasa paksa orang meski siapa djangan kata orang lain meski tuan Sultan punja sanak sendiri adanja.
Tuan Sultan seboleh2 hidup dengan tuan Residen dengan segaia suka hati dan satu hati maka tuan residen lagi dikasih ingat baik2 djangan tiada kenal kepada tuan Sultan didalam suatu bitjara dan lagi dia mesti djangan tiada lihat kepada tuan Sultan seperti sjahabat geburmin jang amat besar maka itu sebab dia mesti hidup seperti saudara bersaudara betul adanja.
Biar Paduka Sri Sultan dengan tuan Residen gampang boleh pakat selama2nja satu menteri besar mesti tinggal di Tatas atau di Bandjar. Maka dia boleh pakat dengan tuan Residen dari segala bitjara seperti tuan Sultan punja ganti adanja.
Ini bertambahan dan bergantian pasti dikirim di Betawi akan minta kesukaan tuan besar Gupernur Djenderal jang maha mulia.

Maka tuan Sultan sekali kirim utusan jang patut akan mendapat tuan besar adanja.

Terberi dan putus didalam Paduka Sri Sultan punja keraton diKarang Intan pada hari tiga belas bulan September tahun 1823 djadi hari tudjuh bulan Muharram tahun 1239 dihadapan lagi Paduka Sultan Muda Sultan Adam Pangeran Mangkubumi dan segala Pangeran2 menteri2 dan dari ini surat bertambahan kontrak dibuat dan taruh tjap ampat satu rupa. Tamat alkalam.

Jalur silsilah


♀ Ratu Sultan Tahmid♂ Sultan Tahmid Billah bin Sultan Tahlilullah
Pangeran Mangkubumi bin Sultan Tamjidillah 1♀ Putri Lawiyah♂ Pangeran .........
Sultan Sulaiman Saidullah 2♂Ratoe Anom Ismail
♀ Ratu Sultan Tahmid♂ Sultan Tahmid Billah bin Sultan Tahlilullah
Pangeran Mangkubumi bin Sultan Tamjidillah 1♀ Putri Lawiyah♂ Pangeran .........
Sultan Sulaiman Saidullah 2♂Ratoe Anom Ismail


♀ Ratu Sultan Tahmid♂ Sultan Tahmid Billah bin Sultan Tahlilullah
Pangeran Mangkubumi bin Sultan Tamjidillah 1♀ Putri Lawiyah♂ Pangeran .........
Sultan Sulaiman Saidullah 2♂Ratoe Anom Ismail
♀ Ratu Sultan Tahmid♂ Sultan Tahmid Billah bin Sultan Tahlilullah
Pangeran Mangkubumi bin Sultan Tamjidillah 1♀ Putri Lawiyah♂ Pangeran .........
Sultan Sulaiman Saidullah 2♂Ratoe Anom Ismail
Pangeran Mangkubumi bin Sultan Tamjidillah 1♀ Putri Lawiyah♂ Pangeran .........
Sultan Sulaiman Saidullah 2♂Ratoe Anom Ismail

Kekerabatan Sultan Sulaiman Saidullah II dengan Sultan Sumbawa

SULTAN SUMBAWA
  • Ratu Laiya + ♂ Sultan Sumbawa X: Pangeran Mahmud (Dewa Pangeran)
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XIII: Muhammad Kaharudddin II
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XIV: M. Amarullah
↓ (berputra)
  • ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir
↓ (berputra)
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XVI: Muhammad Kaharudddin III
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XVII: Muhammad Kaharudddin IV
SULTAN BANJAR
  • Sultan Tahmidillah II/Sulaiman Saidullah I bin Sultan Tamjidillah 1
↓ (berputra)
  • Sultan Sulaiman Saidullah II
↓ (berputra)
  • Sultan Adam
↓ (berputra)
  • Pangeran Sultan Muda Abdurrahman
↓ (berputra)
  • Sultan Hidayatullah II
↓ (berputra)
  1. Putri Bintang (anak Ratu Mas Bandara)
  2. Putri Bulan (anak Siti Aer Mas)
  3. Ratu Kusuma Indra (anak Siti Aer Mas)
  4. Pangeran Abdul Rahman (anak Ratu Mas Ratna Kediri)
  5. Ratu Saleha (anak Nyai Rahamah)
  6. Gusti Sari Banun (anak Nyai Rahamah)
  7. Pangeran Sasra Kasuma (anak Nyai Noerain)
  8. Gusti Muhammad Saleh (anak Nyai Arpiah)
  9. Pr. Amarullah (anak Nyai Etjech, Cianjur)
  10. Pr. Alibasah (anak Nyai Etjech, Cianjur)
  11. dan lain-lain

Sultan Sulaiman Saidullah II telah menerima sebuah tombak pusaka bernama Kaliblah dari Sultan Sumbawa XIII Sultan Muhammad Kaharudddin II.

KESULTANAN BANJAR
Sultan Tahmidillah 1
↓ (berputra)
Sultan Tamjidillah 1
↓ (berputra)
SULTAN SUMBAWA
  • Ratu Laiya + ♂ Sultan Sumbawa X: Pangeran Mahmud (Dewa Pangeran)
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XIII: Muhammad Kaharudddin II
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XIV: M. Amarullah
↓ (berputra)
  • ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir
↓ (berputra)
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XVI: Muhammad Kaharudddin III
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XVII: Muhammad Kaharudddin IV
SULTAN BANJAR
  • Sultan Tahmidillah II/Sulaiman Saidullah I bin Sultan Tamjidillah 1
↓ (berputra)
  • Sultan Sulaiman Saidullah II
↓ (berputra)
  • Sultan Adam
↓ (berputra)
  • Pangeran Sultan Muda Abdurrahman
↓ (berputra)
  • Sultan Hidayatullah II
↓ (berputra)
  1. Putri Bintang (anak Ratu Mas Bandara)
  2. Putri Bulan (anak Siti Aer Mas)
  3. Ratu Kusuma Indra (anak Siti Aer Mas)
  4. Pangeran Abdul Rahman (anak Ratu Mas Ratna Kediri)
  5. Ratu Saleha (anak Nyai Rahamah)
  6. Gusti Sari Banun (anak Nyai Rahamah)
  7. Pangeran Sasra Kasuma (anak Nyai Noerain)
  8. Gusti Muhammad Saleh (anak Nyai Arpiah)
  9. Pr. Amarullah (anak Nyai Etjech, Cianjur)
  10. Pr. Alibasah (anak Nyai Etjech, Cianjur)
  11. dan lain-lain
SULTAN SUMBAWA
  • Ratu Laiya + ♂ Sultan Sumbawa X: Pangeran Mahmud (Dewa Pangeran)
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XIII: Muhammad Kaharudddin II
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XIV: M. Amarullah
↓ (berputra)
  • ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir
↓ (berputra)
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XVI: Muhammad Kaharudddin III
↓ (berputra)
  • ♂ Sultan Sumbawa XVII: Muhammad Kaharudddin IV
SULTAN BANJAR
  • Sultan Tahmidillah II/Sulaiman Saidullah I bin Sultan Tamjidillah 1
↓ (berputra)
  • Sultan Sulaiman Saidullah II
↓ (berputra)
  • Sultan Adam
↓ (berputra)
  • Pangeran Sultan Muda Abdurrahman
↓ (berputra)
  • Sultan Hidayatullah II
↓ (berputra)
  1. Putri Bintang (anak Ratu Mas Bandara)
  2. Putri Bulan (anak Siti Aer Mas)
  3. Ratu Kusuma Indra (anak Siti Aer Mas)
  4. Pangeran Abdul Rahman (anak Ratu Mas Ratna Kediri)
  5. Ratu Saleha (anak Nyai Rahamah)
  6. Gusti Sari Banun (anak Nyai Rahamah)
  7. Pangeran Sasra Kasuma (anak Nyai Noerain)
  8. Gusti Muhammad Saleh (anak Nyai Arpiah)
  9. Pr. Amarullah (anak Nyai Etjech, Cianjur)
  10. Pr. Alibasah (anak Nyai Etjech, Cianjur)
  11. dan lain-lain

Catatan kaki

Pustaka

  • Rees, Van W.A, 1865. De Bandjermasinsche Krijg 1859-1863. Arnhem: D.A. Thieme.
  • Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan Dengan Rakjat, 1965. Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia- Belanda 16351860.

Lihat pula

The contents of this page are sourced from Wikipedia article on 24 Jun 2020. The contents are available under the CC BY-SA 4.0 license.
Lists
Sulaiman dari Banjar is in following lists
comments so far.
Comments
From our partners
Sponsored
Reference sources
References
Sulaiman dari Banjar
arrow-left arrow-right instagram whatsapp myspace quora soundcloud spotify tumblr vk website youtube pandora tunein iheart itunes