Soekitman
Quick Facts
Biography
Agen Polisi Dua / Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn.) Soekitman (lahir di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat , 30 Maret 1943 – meninggal diDepok, Jawa Barat , 13 Agustus 2007 pada umur 64 tahun) adalah saksi sejarah terjadinya Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia G30S/PKI dan penemu lokasi pembuangan jenazah para jenderal Pahlawan Revolusi Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Soekitman terakhir berdinas di kepolisian selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Regiden Polda Metro Jaya, dan pensiun pada 1998.
Karier
Sukitman lahir di Kelurahan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di usia 18 tahun, Soekitman merantau ke Jakarta dan lulus ujian seleksi masuk Sekolah Polisi Negara SPN Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 1961. Siswa Angkatan VII SPN Kramat Jati ini menyelesaikan pendidikannya pada Januari 1963 dan dilantik menjadi Agen Polisi Tingkat II. Ia pun memulai karier sebagai polisi di Markas Polisi Seksi VIII Kebayoran, Jakarta, sebagai anggota perintis dari Kesatuan Perintis/Sabhara.
Kisah Soekitman, penemu lokasi jenazah jenderal di Lubang Buaya
Pada 30 September 1965 di malam hari, Soekitman sedang menjalankan tugas patroli. Tiba-tiba, terdengar suara tembakan diikuti rentetan letusan senjata. Ia bergegas menghampiri sumber suara dengan sepeda kumbangnya (hadiah bagi polisi berprestasi) ke arah kediaman Mayjen TNI (Anumerta) DI Panjaitan. Namun, sekelompok orang menghadang dan menculiknya. Agen Polisi Tingkat II Soekitman ikut dibawa ke Lubang Buaya dan menjadi salah satu saksi penculikan dan pembunuhan beberapa pemimpin TNI dalam Peristiwa G30S/PKI. Atas jasa-jasanya, dia mendapatkan kenaikan pangkat dari AKP (Ajun Komisaris Polisi) menjadi AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi).