S. Budhyarto Martoatmodjo
Quick Facts
Biography
Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo (atau lebih dikenal dengan Budhyarto saja, dalam penulisan pun di beberapa tempat ditulis dengan Boediarto atau Budiarto, bernama lengkap Mr. Raden Sundoro Budhyarto Martoatmodjo) (16 November 1898-1981), adalah seorang advokat pertama di Indonesia dan seorang perintis kemerdekaan yang lahir pada tanggal 16 November 1898. Ia meninggal pada tahun 1981 dalam usia 83 tahun.
Biografi
Pada tahun 1930 (usia 32 tahun) Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo menikah dengan putri Haji Shaleh Idris yang berusia 22 tahun (waktu itu Haji Shaleh Idris adalah ketua PNI di Banyuwangi). Ia dikaruniai 6 orang anak. Ia adalah adik kandung dr. Boentaran Martoatmodjo, Menteri Kesehatan Indonesia yang pertama pada masa Kabinet Presidensial.
Pendidikan
Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo pernah mengenyam pendidikan hukum di Universitas Leiden Belanda sampai mendapatkan gelar Meester in de Rechten (Mr.) dan biaya pendidikannya di sana waktu itu tidak berasal dari pemerintah tetapi dari kakaknya sendiri, dr. Boentaran Martoatmodjo. Sewaktu kuliah di Belanda ia juga bergabung dengan Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia yang merupakan organisasi mahasiswa di negeri Belanda atau di Indonesia yang lebih dikenal dengan nama Perhimpunan Indonesia.
Aktivitas Sosial dan Politik
Sekembalinya ke Indonesia yang waktu itu masih berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda, aktivitas politiknya mulai terlihat ketika ia bergabung dan ikut mendirikan Partai Nasional Indonesia bersama Bung Karno yang merupakan kelanjutan dari perjuangan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda melalui Indische Vereeniging.
Peristiwa 3 Juli 1946, Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo tercatat sebagai orang yang termasuk beroposisi dengan pemerintah Kabinet Sjahrir II di Indonesia. Ia bersama Tan Malaka, Muhammad Yamin, Ahmad Subarjo, Boentaran Martoatmodjo, Sukarni, Chaerul Saleh, Sudiro, Gatot, dan Iwa Kusuma menginginkan kedaulatan penuh, sedangkan Kabinet Sjahrir II waktu itu hanya menuntut kedaulatan atas Jawa dan Madura terhadap Belanda.
Di bidang sosial, Ia tercatat sebagai pendiri Universitas Gadjah Mada di mana ia berada di bagian promotor. Selain itu, Mr. R. Sundoro Martoatmodjo juga sebagai peletak dasar pendirian organisasi Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI). Selain itu, ia juga termasuk tokoh dibalik berdirinya PMI (Palang Merah Indonesia). Ia juga ikut mendirikan lembaga Transfusi Darah Budhyarto yang sekarang diganti nama menjadi Lembaga Transfusi Darah Jakarta. Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo adalah salah anggota Badan pendiri Yayasan Rumah Sakit Jakarta yang disahkan pada tanggal 10 Desember 1953, dan juga termasuk salah satu pendiri Rumah Sakit Husada. Selain itu, Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo juga sebagai pendiri PT Djakarta Llyod (Persero).