Ratna Riantiarno
Quick Facts
Biography
Ratna Riantiarno (Lahir di Manado, Sulawesi Utara, 23 April 1952) adalah aktris, manajer seni pentas, aktivis teater Indonesia.
Riwayat Hidup
Semula, mengenal dunia kesenian lewat seni tari. Dengan menari, dia berkeliling dunia, kemudian di sempat berdomisili di New York, AS, selama dua tahun, 1974-1975. Guru tari (Bali) yang pertama adalah I Wayan Supartha. Main drama pertama kali di Teater Kecil dalam lakon Kapai Kapai, 1969. Sesudah itu dia sering memainkan peranan penting dalam lakon-lakon karya Arifin C. Noer, sutradara kenamaan asal Cirebon yang dia anggap sebagai guru teaternya, ia antara lain; Sumur Tanpa Dasar, Mega-Mega, Madekur Tarkeni, dan Kocak-Kacik.
Bersama Teater Kecil, ikut pentas Sumur Tanpa Dasar keliling Amerika dalam KIAS (Kesenian Indonesia di Amerika Serikat), 1992. Pada 1997, berkeliling Jepang atas undangan Japan Foundation. Dan pada tahun 2000, memperoleh grant dari Pemerintah Amerika Serikat untuk kunjungan budaya selama sebulan dalam program bertajuk The Role of Theatre in US Society.
Teater Koma
Ikut mendirikan Teater Koma, 1 Maret 1977. Bermain dalam banyak lakon karya penulis drama dan sutradara N. Riantiarno, yang kemudian menjadi suaminya pada 1978. Antara lain; Rumah Kertas, Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Primadona, Sampek Engtay, Konglomerat Burisrawa, Suksesi, Kala, Republik Bagong, Presiden Burung-Burung, Republik Togog dan Maaf.Maaf.Maaf. Dia juga memainkan peran penting dari karya para penulis drama kelas dunia. Antara lain; Orang Kaya Baru dan Tartuffe/Moliere, Perang Troya Tidak Akan Meletus/Jean Girodoux, Teroris/Jean Paul Sartre, Brown Yang Agung/Euegene O’Neill, Exit The King dan Makbeth/Eugene Ionesco, The Threepenny Opera dan The Good Person of Szechwan/Bertolt Brecht, The Crucible/Arthur Miller, Romeo Juliet/William Shakespeare dan Women in Parliament/Aristophanes.
Karier di Perfilman
Sebagai aktris, selain panggung, dunia film dijelajahinya pula. Dia bermain dalam film-film; Akibat Buah Terlarang, Jangan Ambil Nyawaku, Petualang-Petualang, Jakarta 66, Opera Jakarta, Petualangan Sherina, Brownies. Di dalam kelompok Teater Koma, dia manajer grup sekaligus ‘ibu’ yang penuh perhatian kepada para anggota. Pernah bekerja sebagai asisten kehumasan Majalah Pertiwi, dan direktris perusahaan PR, RR & Associates. Dia memimpin pengelolaan sebuah Forum Apresiasi Seni Pertunjukan, yang sudah diperjuangkannya sejak 1997 dan didanai oleh Ford Foundation.
Kegiatan Kesenian Lainnya
Pernah menjabat Ketua Dewan Kesenian Jakarta, periode 1996-2003. Mengelola berbagai festival seni-pertunjukan; musik, tari, teater, berskala nasional dan internasional. Dia ikut mengelola Pertemuan Sastrawan Nusantara di Padang, Festival Teater Indonesia di Solo dan Yogyakarta, dan Musyawarah Dewan-Dewan Kesenian se-Indonesia di Medan dan Makassar. Dia ikut mengelola pelaksanaan Art Summit Indonesia (Festival Seni Pertunjukan Kontemporer Internasional) sejak awal, 1998. Dia mengelola berbagai kolaborasi seni pentas, antara lain PRISM, yang mementaskan hasil kolaborasinya di Tokyo, Bangkok, Kuala Lumpur, Singapore, Manila dan Jakarta. Juga terlibat sebagai salah satu pengelola Kolaborasi Forum Sutradara Muda Asia, yang hasil eksplorasinya akan dipentaskan di Tokyo dan kota-kota lain di Asia.
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Keterangan |
---|---|---|---|
1981 | Jangan Ambil Nyawaku | ||
1982 | Djakarta 1966 | ||
1984 | Akibat Buah Terlarang | ||
1985 | Opera Jakarta | ||
1988 | Seputih Kasih Semerah Luka | ||
1991 | Ketika Senyummu Hadir | Ibunda Roy | |
1995 | Cemeng 2005 (The Last Primadona) | Nurbandiah | |
2000 | Petualangan Sherina | Bu Ardiwilaga | |
2004 | Brownies | ||
2007 | Perempuan Punya Cerita | Ibu Reno | Segmen Cerita Jakarta |
2007 | Suster N | Bu Tri | |
2011 | Rindu Purnama | Bu Pur | |
2011 | Get Married 3 | Nyai | |
2012 | Test Pack | Ibu Rachmat | |
2012 | Habibie & Ainun | Ibunda Habibie | |
2013 | Laura & Marsha | Mama Laura | |
2013 | Jokowi | Bu Hardjo | |
2013 | Make Money | Asri | |
2016 | Untuk Angeline | Hakim ketua | |
2016 | Barakati | ||
2018 | Jailangkung 2 | Bu Suwito | |
2018 | Mama Mama Jagoan | Hasnah | |
2019 | Terlalu Tampan | Oma Kibo |
Televisi
- Kejar Kusnadi (2005)
- Rumah Eyang (2008)
- Sinema Wajah Indonesia: "Meong" (2019)
Nominasi dan Penghargaan
Tahun | Karya yang dinominasikan | Penghargaan | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|---|
2012 | Pahala Terindah | Festival Film Indonesia 2012 | Piala Vidia untuk Pemeran Utama Wanita FTV Terbaik | Menang |
Get Married 3 | Festival Film Bandung 2012 | Pemeran Pembantu Wanita Terpuji | Menang |