peoplepill id: raden-mattaher
RM
Indonesia
1 views today
1 views this week
Raden Mattaher
National hero from Indonesia

Raden Mattaher

The basics

Quick Facts

Intro
National hero from Indonesia
Places
was
Gender
Male
Birth
Place of birth
Sekamis, Cermin Nan Gedang, Sarolangun, Indonesia
Age
36 years
Awards
National Hero of Indonesia
 
The details (from wikipedia)

Biography

Raden Mattaher terlahir dengan nama Raden Mohammad Tahir (dusun Sekamis, Kesultanan Jambi, 1871 - dusun Muaro Jambi, Keresidenan Jambi, 10 September 1907) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dari Jambi, dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Latar belakang

Mattaher lahir pada tahun 1871 di dusun Sekamis, Kasau Melintang Pauh, Air Hitam, Batin VI, Jambi dan meninggal di dusun Muaro Jambi, 10 September 1907. Ayahnya bernama Pangeran Kusin yang wafatnya di Mekkah, sedangkan ibunya adalah Ratumas Esa (Ratumas Tija) kelahiran Mentawak Air Hitam Pauh, dahulunya adalah daerah tempat berkuasanya Temenggung Merah Mato.

Mattaher dalam silsilahnya adalah Raden Mattaher bin Raden Kusin gelar Pangeran Jayoninggrat bin Pangeran Adi bin Raden Mochamad gelar Sultan Mochammad Fachruddin. Ia sendiri adalah cucu dari Sultan Thaha Syaifuddin yang merupakan salah satu Pahlawan Nasional. Hubungannya kakek dari Raden Mattaher yang bernama Pangeran Adi adalah saudara kandung dari Sultan Thaha Syaifuddin.

Perjuangan

Raden Mattaher tidak bisa dipisahkan dari Sultan Thaha Syaifuddin. Sebab, beliau merupakan sosok panglima perang tangguh yang dimiliki Sultan Thaha masa itu. Sosoknya dengan segudang taktik gerilya, Mattaher mampu menggempur serdadu Belanda. Oleh prajurit dan masyarakatnya dimasa itu, ia mendapat gelar Singo Kumpeh. Julukan itu diberikan karena keberingasannya layaknya singa dalam menumpas penjajah.

Raden Mattaher bertugas sebagai panglima perang. Ia membentuk kantong-kantong dan barisan pertahanan serta barisan perlawanan yang bergerak di terotirial dari Muara Tembesi sampai ke Muaro Kumpeh. Pola serangan yang difokuskan Mattaher adalah dengan menyerang kapal-kapal perang Belanda yang masuk ke Jambi lewat jalur sungai. Kapal-kapal perang Belanda itu membawa personil, obat medis dan amunisinya.

Berkat taktik perangnya yang memfokuskan pada pola menyerang kapal yang bermuatan personil tentara dan amunisinya itu, Mattaher paling ditakuti oleh tentara Belanda. Pada tahun 1885 Sultan Thaha dan Raden Mattaher berhasil menenggelamkan kapal perang Belanda di perairan Sungai Kumpeh Muaro Jambi. Peristiwa (penenggalaman kapal) itulah menjadi tonggak sejarah dan membuatnya digelari sebagai Singo Kumpeh.

Perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 10 September 1907. Ia ditembak mati di rumahnya sendiri dalam sebuah operasi militer Belanda. Raden Mattaher dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Jambi di tepi Danau Sipin Kota Jambi. Selain itu jari kelingking Mattaher juga dimakamkan di sebuah desa di Muaro Jambi.

Penghargaan

Nama besar Raden Mattaher diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Jambi, beberapa nama jalan, nama lapangan tembak dan nama yayasan di Kota Jambi.

Pada tanggal 10 November 2020, Raden Mattaher dianugerahi gelar pahlawan nasional dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

The contents of this page are sourced from Wikipedia article. The contents are available under the CC BY-SA 4.0 license.
Lists
Raden Mattaher is in following lists
comments so far.
Comments
From our partners
Sponsored
Credits
References and sources
Raden Mattaher
arrow-left arrow-right instagram whatsapp myspace quora soundcloud spotify tumblr vk website youtube pandora tunein iheart itunes