Noerhadi Magetsari

Prof. Dr. Noerhadi Magetsari (lahir 26 Mei 1938) adalah seorang dosen dan arkeolog Indonesia yang mendapatkan gelar doktorandus Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1963 dengan skripsi yang berjudul "Candi Gebang: Fungsinya dalam Praktek Tantra" dan gelar doktor arkeologi dengan predikat Cum Laude tahun 1982 dengan disertasinya berjudul "Pemujaan Tathagata di Jawa Abad IX". Ia pernah mengikuti pendidikan informal bidang arkeologi di Universitas Athena, Yunani pada tahun 1969-1972, mengikuti studi bidang agama dan filsafat Buddha di Istituto italiano per il Medio ed Estremo Oriente, Roma, Italia (1972-1975), dan bidang agama dan filsafat Buddha di Universitas Harvard, Centre for the Study of World Religions, Amerika Serikat (1980-1981).

Jabatan yang pernah diemban, antara lain; Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1982-1989), Koordinator bidang Ilmu Sastra Pascasarjana UI merangkap Ketua Program Studi Sejarah Universitas Indonesia (1984-1990), dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) periode 1992-1998. Di organisasi profesinya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Sejarah Indonesia (1991-1996), President South-East Asia Regional Branch of ICA (SARBICA) dari tahun 1991-1994, dan Ketua delegasi Indonesia ke Conference International du Table Ronde des Archives (CITRA) tahun 1992-1996.

Ia mendapatkan gelar Bintang Jasa Utama berdasarkan Keppres RI No.063 tahun 1996 dan Bintang Mahaputera Utama berdasarkan Keppres RI No.073 tahun 1997. Diangkat menjadi Guru Besar Emeritus berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.34016/A2-5/KP/2004 tanggal 26 September 2004. Saat ini masih aktif mengajar pada program Sarjana dan Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya UI pada kuliah Teori Kebudayaan, Teori Arkeologi, Metode Penelitian dan sebagainya.

Karya

• Tjandi Gebang: fungsinya dan praktek tantra (1963), Skripsi S1
• "Pemujaan Tathagata di Jawa Abad IX" (1982), Disertasi
• Candi Borobudur: Rekontruksi agama dan faslafahnya, Disertasi Doktoral
• Perspektif arkeologi masa kini dalam konteks Indonesia (2016)