Mark Sungkar
Quick Facts
Biography
Mubarak Ali Sungkar yang lebih dikenal sebagai Mark Sungkar (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 22 Oktober 1948; umur 71 tahun) adalah pemeran dan sutradara Indonesia. Putra dari pasangan Ali Mubarak Sungkar seorang saudagar dari Yaman dan Fatma. Mark menikah untuk ketiga kalinya dengan aktris Fanny Bauty. Mark dikaruniai tiga orang anak, salah satunya adalah aktris Shireen Sungkar. Ia juga adalah adik dari ustadzah Lutfiah Sungkar dan juga kakak dari pengusaha Nadjib Sungkar.
Sebelum terjun ke dunia hiburan, Mark adalah pedagang dan pemborong bangunan. Mark juga pernah aktif sebagai pemain drama dalam group "Teater Kecil" pimpinan Arifin C. Noer pada tahun 1968-1970. Selain itu, Mark juga pernah bergabung dengan Bina Vokalia pimpinan Prananjaya (1973). Keseriusannya dalam belajar akting dibuktikan dengan tekadnya menuntut ilmu di Akademi Theater Amsterdam, Belanda (1975-1979) dan International School for Musical Entertainment Hilversum, Belanda (1977-1980). Mark juga bergabung dengan Nederlandse Operette Vereniging Amsterdam (1976-1977) dan Delfero Talent Pedagog Amsterdam (1976-1978).
Mark sebenarnya telah mulai bermain teater sejak tahun 1962 dan merambah layar lebar dan televisi pada tahun 1970. Mark kemudian terjun di dunia tarik suara pada tahun 1977 dan sempat mengeluarkan beberapa single dan album rekaman, antara lain She Believe in Me (1979), Hution Mind (1980), Bunga-bunga Cinta (1985) dan Kaki Limo (1989). Mark juga pernah mewakili Indonesia dalam Asean Concert di Brunei Darussalam (1984) dan Bangkok (1985), serta International Song Festival di Chile (1986) dan April Spring Festival di Pyong Yang (1987).
Pada 8-9 juni 2007, Mark Sungkar bermain dalam pementasan teater Abang Thamrin Dari Betawi karya Asrul Sani bersama Sanggar Pelakon pimpinan Mutiara Sani di Graha Bhakti Budaya, TIM. Dalam pementasan tersebut Mark berperan sebagai Fruin, orang Belanda yang menentang kebijakan-kebijakan MH. Thamrin.
Kehidupan pribadi
Rumah tangga Mark Sungkar dan Fanny Bauty goyah pada awal tahun 2006. Namun dua bulan kemudian, pasangan yang telah dikaruniai tiga orang anak ini memutuskan untuk bersama lagi. Sayang, perdamaian mereka hanya berlangsung sejenak. Pertengahan Agustus 2006, Fanny mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Barat, Namun, lagi-lagi mereka urung cerai. Setelah menjalani beberapa kali persidangan, Fanny menarik gugatan cerai terhadap Mark Sungkar.
Filmografi
- Dan Bunga-Bunga Berguguran (1970)
- "Djalang" (1970)
- Djatuh Dikaki Lelaki (1971)
- "Rina" (1971)
- "Lantai Berdarah" (1971)
- "Pengejaran Ke Neraka" (1971)
- "Banteng Betawi" (1971)
- "Sisa-Sisa Laskar Pajang" (1974)
- "Di Balik Kelambu" (1983)
- "Segi Tiga Emas" (1986)
- Jalan Kehidupan (1996)
- From Rhetoric To Reality: And The Day Came (2000)
Sinetron
- Dua Dunia (1977)
- Mentari di Sedayu
- Sang Guru