Maria Oentoe
Quick Facts
Biography
Maria Oentoe Tinangon (ejaan baru: Maria Untu Tinangon; lahir di Ciamis, Maret 1946) adalah aktris pendukung film yang dikenal sebagai perintis profesi penyulihan suara atau dubbing di radio Indonesia.
Kini, Oentoe banyak menghabiskan waktu di Gereja, melatih vokal orang-orang agar bisa membaca alkitab dengan baik dan benar.
Di tahun 1986, Cinema 21 didirikan, sehingga belum ada yang memberikan pengumuman penanda film akan dimulai.
Tapi mereka memberikan terobosan baru, dengan membuat rekaman sebuah penanda bahwa teater telah dibuka. Hal ini tentu sangat membantu para penonton supaya tidak terlambat atau ketinggalan film.
Rekaman dilakukan di tahun yang sama (namun versi lain menyebutkan bahwa rekaman dilakukan pada tahun 1990), dengan Maria sebagai pengisi suaranya. Suara tersebut direkam ulang pada tahun 2011 dan hingga kini masih dipertahankan di seluruh bioskop milik Cinema 21/XXI di Indonesia yang biasa didengar antara 10-15 menit sebelum film dimulai.
Pihaknya sempat mengganti suara tersebut, tapi kemudian banyak yang komplain terutama dari para penonton. Hingga akhirnya mereka kembali memutuskan untuk menggunakan suara Maria.
Filmografi
- Badai Pasti Berlalu (1977)
- November 1828 (1979)
- Bawalah Aku Pergi (1981)
- Kulihat Cinta Di Matanya (1985)
- Yang Masih Dibawah Umur (1985)
- Pernikahan Dini (1987)
- Ibuku Malang Ibuku Tersayang (1990)
- Ca Bau Kan (2002)
- Sebelum Pagi Terulang Kembali (2014)
- Mereka yang Tak Terlihat (2017)
FTV
- Emak (2017)
Penghargaan
Ia mendapatkan penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia dalam kategori Life Time Achievement Award yang diserahkan langsung oleh Jusuf Kalla pada tahun 2015.