Kyai Ahmad Maimun Alie
Quick Facts
Biography
Kyai Ahmad Maimun Alie bin KH. Alia Rafiudin atau biasa dikenal Kyai Ahmad Maimun Alie merupakan Pimpiman Pondok Pesantren Modern Subulussalam yang berada diwilayah Jl. Kh Astari No.1, Kresek, Tangerang, Banten
Biografi
Kyai Ahmad Maimun Alie Lahir tanggal 05 Desember 1957 M, beliau memiliki semangat yang tinggi untuk belajar ilmu agama. Saat muda, Pak Kyai Maimun terlebih dulu nyantri pada beberapa Kyai di Daerah Banten, Lalu beliau menempuh pendidikan SMA di Pondok Modern Darussalam Gontor - Ponorogo . Dalam catatan pengalaman organisasinya, beliau pernah menjabat sebagai pengurus Koordinator kepramukaan, kemudian beralih menjadi bagian penerangan di OPPM Gontor. Saat nyantri juga beliau berkesempatan menjadi panitia peringatan 50 tahun Gontor, pada tahun 1978.
Setelah lulus dari KMI, beliau sempat menjajal perkuliahan di UNIJA (Universitas Jakarta), meski hanya sebentar. Karena beberapa waktu setelahnya, beliau berkesempatan untuk berkuliah di Jami’ah Islamiyah Madinah dengan status beasiswa. Di sanalah kemudian, beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 nya, yakni S1 di fakultas syari’ah. Saat berkuliah di Madinah ini pula beliau menorehkan banyak pengalaman keorganisasian, seperti menjabat sebagai Ketua Persatuan Pelajar Indonesia Komisariat Madinah, Saudi Arabia (1982-1983), dan Ketua KMNU Keluarga Mahasiswa NU, Madinah (1982-1983). Pak Kyai juga berpengalaman menjadi seorang mutarjim/translator utusan dari Universitas Islam Madinah, Darul Ifta Makkah. Saat menginjak usia 25 tahun, Pak Kyai mempersunting Ibu Yai, HJ. Nia Husnia binti Tibyani pada usia 15 tahun. Seorang gadis, kelahiran Tangerang, 11 April 1967 M, yang tidak lain pernah menjadi murid dari Pak Kyai. Setelah pernikahan ini, Ibu Yai dengan setia menemani Pak Kyai dalam melanjutkan studinya di Madinah.
Usai menamatkan S1 di Madinah, Beliau melanjutkan pendidikan S2 nya di Negara Pakistan, yakni di Universitas Ahlu Hadis Faisalabad (1985-1987). Ketika berkuliah di Pakistan, Pak Kyai memiliki banyak pengalaman, di antaranya beliau pernah menjajal menjadi seorang penyiar radio.
Sepulang dari kuliah dan perantauannya, barulah pada tahun 1990 Pak Kyai bersamakan beberapa ustadz yang lain perlahan merintis Pondok Pesantren Modern Subulussalam.