peoplepill id: karel-a-steenbrink
KAS
1 views today
1 views this week
The basics

Quick Facts

A.K.A.
Karel Adrianus Steenbrink Karel Steenbrink
Gender
Male
Birth
Age
79 years
The details (from wikipedia)

Biography

Karel Adriaan Steenbrink (16 Januari 1942 – 22 Agustus 2021) adalah seorang ahli Islam dan agama Kristen, berbangsa Belanda.

Biografi

Ia lahir di kota Breda (Belanda) tanggal 16 Januari 1942, sebagai anak ke-10 dari pasangan Henricus Franciscus Steenbrink dan Carolina Johanna van Vliet dalam keluarga Katolik yang cukup ketat. Pada tahun 1951, keluarga ini pindah ke kota 's-Hertogenbosch. Pada 1954, Karel masuk Seminari Menengah di Sint-Oedenrode. Seminari ini didirikan oleh Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria, dan disebut Kolese Misi Pater Damiaan, menghormati Santo Damiaan de Veuster (1840-1889) yang pergi dari Belgia ke Kepulauan Hawaii untuk merawat penderita penyakit lepra. Pada 15 September 1961, ia juga menjadi anggota tarekat ini. Dia kemudian belajar di Institut Filsafat dan Teologi di Valkenburg, melanjutkan di Universitas Katolik Nijmegen. Di Nijmegen, dia belajar juga behasa Arab dan agama Islam dengan Professor Jean Houben.

Pada Maret 1970, dia berangkat ke Indonesia untuk penelitian lapangan sebagai persiapan disertasi. Topiknya adalah dunia pesantren. Sesudah sejumlah kunjungan ke pesantren di Sumatera dan Jawa dia mondok menjadi santri di Pesantren Darussalam di Gontor, Ponorogo. Walaupun tetap katolik dia mohon dan diizinkan ikut salat dalam masjid oleh Bapak Kyai Zarkasji. Disertasinya dibela di Universitas Nijmegen pada 26 Juni 1974, dengan judul Pesantren, madrasah, sekolah: Recente Ontwikkelingen in Indonesisch Islamonderricht.

Sesudah penelitian lapangan Steenbrink kembali ke Belanda dan kawin dengan Paule Maas, 28 Desember 1972. Pasangan ini memiliki dua anak, Floris dan Stijn. Pada 14 September 1974, dia keluar tarekat Hati Kudus Yesus dan Maria. Dari 1974 sampai 1978 dia menjadi guru agama di Kolese Bisschop Bekkers, Eindhoven.

Pada Mei 1978, Steenbrink mendapat tawaran di Universitas Leiden untuk memimpin program bagi dosen-dosen IAIN yang datang ke Leiden untuk studi ilmu agama menurut tradisi Barat. Kelompok pertama merupakan sembilan dosen yang ikut studi selama satu tahun di Leiden. Lima diantaranya kemudian menulis disertasi dalam bimbingan bersama mahaguru Indonesia dan Belanda, yakni; Chatib Quzwain, Husnul Aqib Suminto, Alfani Daud, Chalidjah Hasanudin dan Burhan Daya.

Pada Maret 1981, melanjutkan program di Leiden, Steenbrink datang ke IAIN Syarif Hidayatullah di Ciputat, Tangerang Selatan.Tugasnya adalah mempersiapkan kelompok baru yang akan studi ke Belanda, serta memberikan kuliah mengenai perbandingan agama, studi Islam di Barat, dan metodologi penelitian sejarah Islam di Indonesia, khusus dari arsip dan perpustakaan Belanda. Untuk program Pasca Sarjana pertama di Ciputat 1982-83, dia menulis buku Beberapa Aspek tentang Islam di Indonesia, abad ke-19, dengan kata pengantar Professor Muhammad Rasjidi, diterbitkan oleh Bulan Bintang di Jakarta.

Bersama dengan kelompok dosen baru ke Leiden, keluarga Steenbrink tinggal lagi di Belanda antara Juli 1983 sampai Juli 1984. Mereka kemudian pindah ke Yogyakarta untuk tugas yang sama seperti sebelumnya di Ciputat. Dengan Pak Amin Soedoro dia belajar bahasa Jawa dan mulai program penelitian sastra Suluk yang mendapat sponsor dari Toyota Foundation.

Pada 8 Juli 1988, dia mengucapkan pidato perpisahan Kitab Suci atau Kertas Toilet: Nuruddin ar-Raniri dan Agama Kristen, dan kemudian menyusul keluarganya pulang ke Belanda. Ceramah ini menggabung dua agama, Kristen dan Islam, yang menjadi topik utama keahliannya.

Di Belanda, Steenbrink mulai untuk beberapa waktu bekerja di program INIS, Indonesian-Netherlands Cooperation in Islamic Studies, dan tahun 1992-93 mengajar dalam kuliah tentang Studi Islam di Universitas McGill, Montreal, tetapi tugas utama sejak September 1989 di IIMO, Lembaga Antar universitas untuk Missiologi dan Oikoumene. Lembaga IIMO pindah ke Universitas Utrecht, 1995 dan Steenbrink ikut. Di Utrecht dia menjadi Mahaguru Teologi Perbandingan sampai pensiun pada tahun 2007.

Di Utrecht, Steenbrink menulis empat buku mengenai tafsir Al-Qur’an: "Mengenai Nabi Adam" (1998), "Juz ‘Amma" (2002, bahasa Belanda), "Nabi Isa" (2006, terjemahan Inggris di 2011, terjemahan Indonesia di 2015), dan "Surat Al-Baqara" (2011). Dia juga bekerjasama dengan Prof. Dr. Jan Aritonang (STT Jakarta) untuk menerbitkan buku sejarah Kristen di Indonesia (2008). Dia menulis tiga buku mengenai sejarah Orang-Orang Katolik di Indonesia, 1808-2010.

Pada 10 Oktober 2019, Steenbrink menerima Anugrah Budaya di Jakarta dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Dia meninggal pada 22 Agustus 2021 di Utrecht, Belanda.

Bibliografi

Berikut karya-karyanya berupa buku yang terkenal:

  • Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Moderen (1986, terjemahan disertasi, Jakarta, LP3ES)
  • Beberapa Aspek tentang Islam di Indonesia, abad ke-19 (1984, Jakarta Bulan Bintang)
  • Dutch Colonialism and Indonesian Islam. Contacts and Conflicts (Amsterdam, Rodopi 1993; reprint 2006; terjemahan: Kawan dalam Pertikaian: Kaum Kolonial Belanda dan Islam, Bandung, Mizan 1994; reprint 2017, Yogyakarta: Gading).
  • Catholics in Indonesia, 1808-2010 (tiga jilid, 2003, 2007, 2015, Leiden: KITLV/Brill; terjemahan Indonesia: Orang-orang Katolik di Indonesia, Maumere: Penerbit Ledalero 2006-2018)
  • The Jesus verses of the Qur’an (2011; Hyderabad: The Henry Martin Institute; terjemahan Indonesia Nabi Isa dalam al-Qur’an. Sebuah interpretasi Outsider atas al-Qur’an, Yogyakarta: Suka Press, 2015
The contents of this page are sourced from Wikipedia article. The contents are available under the CC BY-SA 4.0 license.
Lists
Karel A. Steenbrink is in following lists
comments so far.
Comments
From our partners
Sponsored
Credits
References and sources
Karel A. Steenbrink
arrow-left arrow-right instagram whatsapp myspace quora soundcloud spotify tumblr vk website youtube pandora tunein iheart itunes