Johannes Cornelis Hamakers
Quick Facts
Biography
Johannes Cornelis Hamakers (lahir di Middelburg, 2 Mei 1826 – meninggal di Enkhuizen, 24 Mei 1882 pada umur 56 tahun) adalah kapiten infanteri Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger, Wali kota Venhuizen dan Hem, ksatria kelas IV di Militaire Willems-Orde. Adiknya Hendrik Hamakers juga tentara KNIL.
Karier
JC. Hamakers naik pangkat dari sersan mayor menjadi letnan dua di Batalyon I pada tanggal 20 Desember 1850. Pada tanggal 2 Agustus 1853, ia dipindahkan ke batalyon garnisun di Divisi Militer I dalam Batalyon VIII. Pada tanggal 5 Maret 1855, ia naik pangkat sebagai letnan satu. Di sekitar waktu ini, ia menerima cuti 2 tahun karena sakit dan berlayar ke Belanda pada tanggal 14 Juni dengan menaiki kapal Gelderland. Pada tanggal 16 Desember 1856, Hamakers pergi bersama dengan detasemen pasukan pelengkap yang beranggotakan 110 bintara dan prajurit di bawah komandonya (bersamanya LetDa. Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege, JN. Maquiné dan perwira kesehatan KG. Bakker juga menjadi komandan) menumpangi Elize Susanne dari Rotterdam. Pada tanggal 22 September 1857, ia diangkat sebagai ajudan lokal Batalyon II di Semarang. Pada tanggal 17 Juni 1860, Hamakers naik pangkat sebagai kapiten Batalyon IV, dan pada tanggal 29 November ia dipindahkan ke Batalyon X. Pada tanggal 18 Maret 1861, ia dipindahkan ke Batalyon XIII. Pada tahun itu juga, ia dikirim ke Kalimantan Selatan.
Perang Banjar
Kini, 3 colonne dibentuk: colonne 1 beranggotakan Hamakers, LetDa. Johannes Hendrik Hojel, perwira kesehatan De Jong, dan 50 prajurit bayonet; colonne 2 beranggotakan Otto Heinrich Julius Muller von Czernicki, Ajudan Koch dan 45 bayonet; colonne 3 beranggotakan Von Ende dan 40 bayonet. Kemudian, dibuatlah rencana serangan berikutnya: dari Kandangan, Von Ende harus menghancurkan semua jembatan penyeberangan orang, mengawasi persimpangan di Gambah, menjaga tempat di Kampung Pisang tetap bersih dan dengan sebagian pasukannya menduduki Kampung Amawang, agar dapat menangkap musuh yang bisa saja mencoba melarikan diri ke arah selatan. Bersama Smagge, yang mengambil alih benteng tua bersama 20 prajurit, Von Ende tetap berhubungan dengan Kandangan, yang diduduki 50 bayonet di bawah perwira kesehatan Tall. Hamakers dan Muller harus menyerang Briang, Hangkakai, dan Pategan. Musuh menyelam ke arah utara dan mereka menyerang dengan bayonet yang ditempatkan sepanjang Kiddeman, kemudian ia mencoba melarikan diri sepanjang Amawang namun kemudian berhadapan dengan Von Ende.
Di saat yang sama, musuh lari ke barat daya menuju Sungai Paring dan Sungai Luang, kemudian ia ditangkap oleh colonne yang dipimpin Brinkgreve yang bergerak dari Rantau. Hamakers berbaris melewati Amawang, Pisangan dan Sungai Kalang menuju Gambah. Dengan sambutan tembakan senapan, ia menangkap musuh dekat Pisangan. Di Sungai Kalang, Muller dan Koch bertemu dengannya dan meneruskan perjalanan ke Pategan dan Hangkakai. Di sini, beberapa pemberontak tersembunyi bersenapan dapat diselesaikan dan kemudian mereka menghilang. Sebuah gerombolan kecil akan menyusuri sungai Amandit di Amawang, namun dapat dicegah oleh Muller. Dengan tujuan yang sama, Von Ende yang mendengar tembakan Hamakers bergerak ke arah barat sepanjang Amandit dan mendapat 1 tembakan. Tampaknya 300 pejuang Banjar yang diburu Hamakers menyusuri sungai dekat Briang; setidaknya musuh berkumpul dekat Sungai Paring diserang dengan sengit oleh Von Ende. 3 flankeur, 1 fusilier dan 1 pembawa rantai sudah dilumpuhkan; Von Ende terkena peluru di pergelangan tangannya. Angkatannya terlalu lemah untuk bertahan dari serangan. Kemudian, ia mundur perlahan-lahan ke Amawang, tempat Hamakers berbaris bersamanya ke Briang; bersama-sama mereka tiba di Kandangan.
Kehidupan selanjutnya
Hamakers menerima cuti 2 tahun ke Belanda pada tanggal 12 April 1862, dan tiba di sana pada tanggal 4 Oktober dengan menaiki Landbouw. Oleh Koninklijk Besluit no. 68 tanggal 7 Maret 1863 ia diangkat sebagai ksatria kelas IV Militaire Willems-Orde atas tindakannya di Kalimantan pada tahun 1861: untuk penghargaan yang menjadikannya istimewa selama pertempuran di Daerah Tenggara Kalimantan antara tahun 1860-1861. Pada tanggal 16 Desember 1864, ia menumpangi Noordbrabant dari Brouwershaven ke Batavia (kini Jakarta), yang di bawah komandonya membawa 1 detasemen pasukan pelengkap (100 prajurit, termasuk 8 bintara). Ia tiba di Hindia Belanda pada tanggal 5 Mei 1865, dan pada tanggal 10 Juli ditempatkan di Batalyon V dan pada tanggal 7 September dipindahkan ke Batalyon II.
Atas permintaannya sendiri, Hamakers diberhentikan secara terhormat dari dinas militer dengan memegang hak pensiun pada tanggal 1 Desember 1868. Ia kembali ke Belanda pada tanggal 10 Oktober 1872 menumpangi Prins Hendrik. Pada tanggal 30 Maret 1876, ia diangkat sebagai Wali kota Venhuizen. Pada tahun 1877, ia menjadi anggota komisi pengembangan masalah ekspedisi Kutub Utara di Enkhuizen dan sekitarnya serta menjadi Wali kota Hem. Hamakers meninggal secara mendadak 5 tahun kemudian.
Rujukan
- Van Rees WA. 1865. De Bandjermasinsche Krijg van 1859-1863 (2 jilid). Arnhem: D.A. Thieme.
- Van Schendel PHK. 1893. De Militaire Willemsorde. Edam: J.M. Roldanus Cz.
- Köffler GCE. 1940. De Militaire Willemsorde 1815-1940. Den Haag: Algemene Landsdrukkerij.
- (Belanda) Perwira dalam Ekspedisi Borneo
Didahului oleh: W. Zee | Wali kota Enkhuizen 1876-1882 | Diteruskan oleh: P. Winkel Kz |