Jan Pacificus Bos
Quick Facts
Biography
Mgr. Jan Pacificus Bos, O.F.M. Cap. (lahir di Uden, Belanda, 9 September 1864 – meninggal di Pontianak, Hindia Belanda, 21 Maret 1937 pada umur 72 tahun) adalah Vikaris Apostolik Emeritus Borneo Belanda sejak ditunjuk pada 10 April 1905 sebagai Prefek Apostolik hingga mengundurkan diri pada 1933. Ia dikenal sebagai Bapak Misi Kalimantan, sebagai pendiri misi di Kalimantan pada awal kehidupan Gereja Katolik di Kalimantan.
Karya
Mgr. Bos berkaul sebagai seorang anggota Kapusin pada 25 September 1887 dan ditahbiskan menjadi imam pada 21 September 1889. Selama menjadi imam, ia terpilih menjadi Provinsial Kapusin Belanda pada 1903.
Ia kemudian ditunjuk sebagai Prefek Apostolik Borneo Belanda (Borneo Olandese) pada 10 April 1905. Hal ini terkait dengan pendirian Prefektur Apostolik Boreno Belanda dari Vikariat Apostolik Batavia pada 11 Februari 1905. Ia secara resmi menjabat sejak 30 November 1905, sejak tiba di Singkawang bersama dengan tiga orang imam dan dua orang bruder. Pada masa ini tepatnya 9 Desember 1909, Gereja Katedral Santo Yosep Pontianak diberkati setelah mulai dibangun sejak 8 Agustus 1908. Seiring dengan peningkatan status Borneo Belanda dari Prefektur Apostolik menjadi Vikariat Apostolik pada 13 Maret 1918, satu hari berselang, ia diangkat menjadi Vikaris Apostolik. Empat hari setelah penunjukkan menjadi Vikaris Apostolik, ia ditunjuk untuk mendapat gelar Uskup Tituler Capitolias.
Ia ditahbiskan menjadi uskup pada 17 November 1918 oleh Vikaris Apostolik Batavia sekaligus Uskup Tituler Oropus Mgr. Edmundus Luypen, S.J.
Selama memimpin keuskupan, ia turut memprakarsai pendirian Rumah Sakit Umum Santo Antonius yang mulai dibangun sejak April 1928.
Selama menjadi Uskup, Mgr Bos menahbiskan dua orang uskup sebagai Uskup Penahbis Utama, yakni Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, S.J. sebagai ikaris Apostolik Batavia bergelar Uskup Tituler Aezani pada 13 Mei 1924 dan Mgr. Mathias Leonardus Trudon Brans, O.F.M. Cap. sebagai Vikaris Apostolik Padang bergelar Uskup Tituler Corna pada 5 Februari 1933. Ia juga menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Godefroy Frederix, C.I.C.M. sebagai Vikaris Apostolik Kansu Utara, Tiongkok bergelar Uskup Tituler Thagaste pada 29 Juni 1920 dan Mgr. Arnoldus Johannes Hubertus Aerts, M.S.C. sebagai Vikaris Apostolik Nuova Guinea Olandese bergelar Uskup Tituler Apollonia pada 20 November 1920.
Setelah memimpin total 28 tahun sejak ditunjuk menjadi Prefek Apostolik, Mgr. Bos mengundurkan diri pada 19 Februari 1933. Kepemimpinan di Vikariat Apostolik Borneo Belanda diteruskan oleh Mgr. Tarcisius Henricus Josephus van Valenberg, O.F.M. Cap. Ia meninggal dunia dalam usia 75 tahun pada 21 Maret 1937. Ia dimakamkan di Pemakaman Katolik Jl. AR. Hakim, Kelurahan Daratsekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.