Dirwan Ahmad Darwis
Quick Facts
Biography
Dirwan Ahmad Darwis lahir pada Juli tahun 1962, berasal dari desa Sungai Sariak, Baso, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Adalah seorang aktivis sosial dalam pengembangan hubungan Malaysia - Indonesia. Tahun 2009 melalui perusahaannya DSS Bridge Asia Sdn Bhd dia sukses menyelenggarakan Seminar Ekonomi Malaysia Indonesia (SEMI'09) yang diadakan di tempat bergengsi Kuala Lumpur International Convention Centre (KLCC). SEMI'09 ini dibuka secara resmi oleh Menteri Keuangan Malaysia Ahmad Husni Hanadzlah dan Mantan Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad sebagai pembicara tamu. Malamnya para wartawan dijamu dengan sebuah perhelatan besar dibawah bangunan Menara Kuala Lumpur (KL Tower) oleh Menteri Penerangan Malaysia Dr Rais Yatim. Forum ini berhasil mempertemukan sejumlah wartawan berpengaruh Malaysia dan Indonesia yang sering panas dingin dan hari itu menandai dimulainya era baru hubungan awak media kedua negara.
Sukses penyelenggaraan SEMI'09, Dirwan tiba-tiba diminta menjadi Koordinator ISWAMI (Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia Indonesia). Kepercayaan itu diterimanya dan semenjak itu dia terlibat aktif dalam berbagai forum Malindo khususnya yang melibatkan media dan kewartawanan di kedua negara. Ditangannya organisasi ISWAMI banyak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap hubungan negara bertetangga Malaysia Indonesia yang sering mengalami pasang surut, dan Menteri Penerangan Malaysia kemudian mengangkatnya sebagai Konsultan Penghubung dalam membina hubungan Malaysia Indonesia.
Pada maret 2013 dia dipercaya sebagai Wakil Indonesia di YIRMI (Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia-Indonesia). YIRMI adalah suatu lembaga yang didirikan Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Dr. Rais Yatim. Tahun 2015 Dirwan Ahmad Darwis dipercaya menjadi Setiausaha Kehormat (Honorary Secretary) YIRMI, dan dalam periode itu YIRMI berhasil menyelenggarakan sebuah acara besar "Rapat Alumni Nusantara" di International Islami University Malaysia (IIUM) menghadirkan sekitar 2000 orang peserta dari kedua negara dan sejumlah tokoh yang merupakan para alumni perguruan Tinggi Malaysia yang berasal dari Indonesia dan Alumni Perguruan Tinggi Indonesia yang berasal dari Malaysia. Rapat Alumni Nusantara ini diresmikan oleh Timbalan Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Dr Zahid Hamidi yang didampingi oleh Ketua YIRMI Tan Sri Dr Rais Yatim yang juga menjabat sebagai Penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia sekaligus merangkap sebagai Presiden IIUM.
Dirwan tidak pernah dididik secara profesional menjadi seorang wartawan, tetapi sejak dulu ditakdirkan pergaulannya sering berada dalam lingkungan para wartawan yang kemudian pada akhir tahun 1990an mengantarnya menjadi Pemimpin Umum tabloid mingguan ekonomi "Forum Bisnis" yang terbit di Padang, Sumatra Barat. Setelah pindah ke Malaysia lalu terlibat dengan ISWAMI mulai tahun 2009, dia mempunyai hubungan yang sangat baik dengan berbagai kalangan terutama tokoh-tokoh wartawan kedua negara Malaysia dan Indonesia. Hingga sekarang Dirwan Ahmad Darwis masih menjadi pengasuh pada majalah budaya "Suara Nusantara" terbit di Kuala Lumpur, sebuah majalah budaya yang dimiliki oleh Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia Indonesia (YIRMI). Hingga kini diwaktu senggang Dirwan masih sering menulis artikel yang dipublikasikan terutama di majalah Suara Nusantara serta di media-media lainnya seperti di media LKBN Antara, dan koran-koran lokal di Sumatra Barat. Tulisannya lebih banyak membahas tentang masalah sosial budaya mencerminkan kerisauannya tentang semakin hilangnya jati diri anak bangsa terutama di Indonesia. Di Malaysia Dirwan juga sering di undang sebagai nara sumber dalam dialog-dialog di stasiun TV nasional seperti RTM dan Bernama TV/Radio dengan isu-isu seputar hubungan Malaysia dan Indonesia sesuai bidang yang digelutinya.
Karya tulis
- Dari kacung ke Menara Gading (biografi H. Jusuf Suit) (2009)