peoplepill id: datuk-makhudum-sati
DMS
Indonesia
1 views today
1 views this week
Datuk Makhudum Sati

Datuk Makhudum Sati

The basics

Quick Facts

Places
Gender
Male
Place of death
Aceh Sultanate, Sumatra, Indonesia
Family
The details (from wikipedia)

Biography

Datuk Makhudum Sati adalah salah seorang pemimpin dari kelompok perantau Minangkabau di wilayah pantai barat Aceh pada abad ke-18, yang pada awalnya dipercaya sebagai penjaga keamanan istana dan kemudian diberi kekuasaan sebagai Uleebalang VI Mukim secara turun temurun oleh Sultan Aceh setelah melalui pembangkangan, hukuman berat dan akhirnya menjadi orang kepercayaan.

Riwayat

Mengenai asal usul dari Datuk Makhudum Sati masih terjadi perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan Datuk Makhudum Sati berasal dari Luhak Limopuluah, tetapi ada juga yang mengatakan dari Rawa Pasaman, tetapi keduanya adalah wilayah Minangkabau. Ia dan pengikutnya pergi merantau ke wilayah pantai barat Aceh atau sekitar Meulaboh sekarang sekitar abad ke-18 ketika Kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul Munir (1711-1733).

Tentang motif kepergian Datuk Makhudum Sati dan pengikutnya dari Ranah Minang juga ada bermacam pendapat. Ada yang mengatakan motifnya hanya merantau biasa seperti yang banyak dilakukan orang Minang sejak dulu kala, tetapi juga ada yang mengatakan sebagai eksodus untuk menghindari perang saudara (awal perang Padri) yang sedang berkecamuk di Minangkabau pada masa itu.

Datuk Makhudum Sati kemudian mengembangkan pertanian lada di wilayah pantai barat Aceh tersebut, sehingga membuat wilayah itu menjadi hidup perekonomiannya. Kemajuan ekonomi wilayah itu akhirnya diketahui oleh Sultan Aceh yang kemudian mengutus orang kesultanan untuk memungut pajak/upeti ke sana. Setelah beberapa kali membayar upeti, akhirnya Datuk Makhudum Sati melakukan pembangkangan yang membuat Sultan menjadi murka. Datuk Makhudum Sati kemudian dibawa ke ibu kota kesultanan, Banda Aceh, dan kemudian menjalani hukuman yang sangat berat. Namun hukuman berat tersebut tidak membuatnya mati, sehingga Sultan akhirnya memberi pengampunan dan mempercayainya sebagai penjaga taman istana yang juga berarti penjaga keamanan sekitar istana Sultan.

Keturunan Datuk Makhudum Sati

Datuk Makhudum Sati kemudian diberi gelar Nanta Seutia Raja karena kesetiaannya dalam pengabdian pada sultan, bahkan diberi kekuasaan di VI Mukim untuk turun temurun. Ia mempunyai dua orang putra, yaitu Teuku Nanta Seutia dan Teuku Cut Mahmud. Sepeninggal Datuk Makhudum Sati anaknya yang bernama Teuku Nanta Seutia kemudian melanjutkan kepemimpinan sebagai uleebalang VI Mukim.

Teuku Nanta Seutia kemudian mempunyai anak yang bernama Cut Nyak Dhien, yang dikenal sebagai pemimpin perang Aceh dan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Sedangkan Teuku Ahmad Mahmud yang menikah dengan adik uleebalang Meulaboh mempunyai anak yang bernama Teuku Umar, yang juga dikenal sebagai pemimpin perang Aceh dan juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia.

The contents of this page are sourced from Wikipedia article. The contents are available under the CC BY-SA 4.0 license.
Lists
Datuk Makhudum Sati is in following lists
comments so far.
Comments
From our partners
Sponsored
Credits
References and sources
Datuk Makhudum Sati
arrow-left arrow-right instagram whatsapp myspace quora soundcloud spotify tumblr vk website youtube pandora tunein iheart itunes