Kosasih Purwanegara

Indonesian civil servant
The basics

Quick Facts

IntroIndonesian civil servant
PlacesIndonesia
wasCivil servant
Work fieldPolitics
Gender
Male
Birth13 March 1913
Death4 April 2008 (aged 95 years)
Star signPisces
Education
University of Indonesia
The details

Biography

Mohammad Kosasih Purwanegara (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 13 Maret 1913 – meninggal di Magetan, Jawa Timur, 4 April 2008 pada umur 95 tahun) adalah Menteri Sosial pada Kabinet RIS. Selain sebagai Menteri Sosial, ia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial, perdagangan, dan keolahragaan salah satunya adalah Ketua Umum PSSI pada tahun 1967-1975. Ia akrab juga dipanggil dengan nama "Mang Engkos". Selain itu, adalah anak keempat dari 12 bersaudara pensiunan Wedana di Cikajang, Garut, Jawa Barat

Riwayat Hidup

Ia meraih gelar sarjana hukum dari Rechtshoogeschool te Batavia, sekarang FH-UI) pada tahun 1938. Bidang organisasi juga telah digelutinya sejak masih menjadi pelajar dan mahasiswa antara lain pernah menjadi ketua organisasi mahasiswa Unitas Studiosorum Indonesiensis (USI) di Jakarta.

Di bidang pemerintahan, Kosasih pernah menjabat Residen Jakarta (Desember 1946 - 26 November 1947) dan Wakil Residen Priangan pada tahun-tahun pertama kemerdekaan, disusul kemudian sebagai anggota Konstituante, dan Menteri Sosial Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-1950) sekaligus sebagai Ketua Umum pertama Gapindo (Gabungan Pembelian Importir Indonesia) pada tahun 1949. Selain itu, setelah peristiwa Pengakuan Kedaulatan Indonesia di Den Haag pada 27 Desember 1949, Soekarno (Bung Karno) buru-buru membentuk Tim Pembentukan NKRI yang dipimpin Prof. Dr. Mr. Soepomo sebagai Ketua dan Mr. Moh. Kosasih Purwanegara sebagai wakil ketua. Anggotanya antara lain: Mr. A. M. Tambunan, Ir Sakirman, I. R. Lobo, B. Sahetappy Engel, Mr.Teuku Muhammad Hasan, serta Mr. A. W. Suryadiningrat sebagai sekretaris.

Ketua Umum PSSI

Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, ia memang aktif di dalam dunia sepakbola Indonesia. Tercatat ia pernah membela klub yang menjadi anggota Persib Bandung dan Persija Jakarta. Selain itu, ia sempat menjadi manager Tim nasional Sepakbola Indonesia ketika bertanding di Singapura pada tahun 1951. Ketika menjadi Ketua Umum PSSI, ia pernah menerima surat dari Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tunku Abdul Rahman supaya Timnas Indonesia dapat mengikuti Kejuaraan Merdeka Cup di Malaysia pada tahun 1969. Alasan ini dilakukan supaya membuktikan pada dunia bahwa kondisi Kuala Lumpur pada saat itu sudah aman setelah Malaysia dilanda kerusuhan antar etnis. Pada masa kepemimpinannya, PSSI dianggap berprestasi karena sering menjuarai kejuaraan internasional. Meskipun demikian, ia tidak dapat mengelak bahwa ketika di bawah kepemimpinannya, PSSI mengalami krisis keuangan terutama dalam pemilihan pelatih.

Setelah tidak lagi menjabat, ia aktif dalam bisnis usaha diantaranya sebagai Direktur Utama PT Esta Mulia yang bergerak di bidang real estate dan konsultan dan menjabat sebagai direktur pada PT Ferry Sonneville & Co. Selain itu ia pernah menjabat sebagai Ketua KADIN periode 1956.

The contents of this page are sourced from Wikipedia article on 30 Aug 2020. The contents are available under the CC BY-SA 4.0 license.