Biography
Gallery (1)
Lists
Also Viewed
Quick Facts
Intro | Indonesian film director | |||
Places | Indonesia | |||
is | Film director Screenwriter | |||
Work field | Film, TV, Stage & Radio | |||
Gender |
| |||
Birth | 1 February 1991, Jakarta, Indonesia | |||
Age | 33 years | |||
Star sign | Aquarius | |||
Education |
|
Biography
Jason Iskandar (lahir 01 Februari 1991) adalah seorang sutradara dan penulis skenario asal Indonesia. Ia mulai membuat film sejak usia 17 tahun dan pada tahun 2020 ia mengumumkan proyek film panjang perdananya yang berjudul Akhirat: A Love Story. Jason juga tercatat sebagai pendiri rumah produksi Studio Antelope bersama dengan produser Florence Giovani.
Awal Karier
Saat ia masih kecil, ia menonton film Jurassic Park karya Steven Spielberg dan sejak saat itu ia bercita-cita menjadi seorang sutradara film.
Karir filmnya dimulai saat berusia 17 tahun di sebuah kompetisi film dokumenter yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta, film pendeknya yang berjudul Sarung Petarung (2017) memenangkan 3 penghargaan, termasuk Film Dokumenter Terbaik.
Sejak lulus SMA, Jason tetap aktif membuat film pendek. Film pendeknya yang berjudul ‘Territorial Pissings’ (2010) memenangkan penghargaan Film Pendek Terbaik di Jogja-Netpac Asian Film Festival 2010. Di 2013, film pendeknya ‘Seserahan’ (2013) mendapatkan nominasi Film Pendek Terbaik di 25th Singapore International Film Festival. Di 2018, Jason mendapatkan nominasi Film Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia (Piala Citra) untuk film pendek ‘Elegi Melodi’ (2018).
Pada bulan Agustus 2020, proyek film panjang perdananya yang berjudul Akhirat: A Love Story diumumkan lewat konferensi pers virtual. Film bergenre drama fantasi romantis ini berangkat dari cerita personal Jason ketika ia sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Florence Giovani. Film ini diproduksi oleh BASE Entertainment dan Studio Antelope. Film ini akan tayang pada tahun 2021.
Pendidikan
Sejak TK hingga SMP, Jason bersekolah di Sekolah Santa Maria, Jakarta. Ketika SMA, ia melanjutkan studinya ke SMA Kolese Kanisius, Jakarta. Saat bersekolah di SMA Kanisius tahun 2006, ia mulai mencoba membuat film pendek dengan handycam bersama teman-teman sekelasnya. Namun sayangnya usaha itu gagal lantaran mereka tidak tahu cara untuk menyuntingnya. Usahanya untuk membuat film baru berhasil ketika Jason mengikuti workshop film dokumenter bersama Dewan Kesenian Jakarta setahun setelahnya.
Meskipun sudah membuat film sejak SMA, namun Jason memutuskan untuk tidak masuk sekolah film. Pada tahun 2010, ia melanjutkan studinya ke jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada.
Filmografi
Film
- Quarantine Tales (segmen Prankster, 2020) - Sutradara, Penulis, dan berperan sebagai Pocong
- Akhirat: A Love Story (2021) - Debut film
- First Breath After Coma (2022)
Film Pendek
- Sarung Petarung (2007)
- Indonesia Bukan Negara Islam (2009)
- Territorial Pissings (2010)
- Tanya Jawab (2011)
- Seserahan (2013)
- Langit Masih Gemuruh (2015)
- Balik Jakarta (2016)
- Elegi Melodi (2018)
- Dan Kembali Bermimpi (2018)
- Cerita Tentang Jendela (2020)
- X&Y (2021)
Penghargaan dan Nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Film | Hasil |
---|---|---|---|---|
2010 | Jogja-Netpac Asian Film Festival | Blencong Award | Territorial Pissings | Menang |
2011 | Festival Film Indonesia | Film Pendek Terbaik | Tanya Jawab | Nominasi |
2014 | Festival Film Internasional Singapura ke-25 | Film Pendek Terbaik | Langit Masih Gemuruh | Nominasi |
Piala Maya | Film Pendek Terpilih | Seserahan | Nominasi | |
2018 | Festival Film Indonesia | Film Pendek Terbaik | Elegi Melodi | Nominasi |
2021 | Piala Maya | Penulisan Skenario Asli Terpilih (Bersama Dian Sastrowardoyo, Ifa Isfansyah, Ahmad Aditya, Aco Tenri, dan Sidharta Tata) | Quarantine Tales | Nominasi |
2022 | Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih (Piala Iqbal Rais) | Akhirat: A Love Story | Nominasi |