Biography
Gallery (1)
Lists
Also Viewed
Quick Facts
Intro | Indonesian philosopher | |
Places | Indonesia | |
is | Philosopher | |
Work field | Philosophy | |
Gender |
| |
Birth | 31 July 1962, Semarang, Central Java, Indonesia | |
Age | 62 years | |
Star sign | Leo |
Biography
Dr. Fransisco Budi Hardiman (lahir di Semarang, 31 Juli 1962; umur 58 tahun) memperkenalkan pemikiran kritis Jurgen Habermas ke dalam masyarakat Indonesia lewat dua bukunya, "Kritik Ideologi" dan "Menuju Masyarakat Komunikatif". Setelah menerbitkan kedua karyanya itu ia belajar filsafat di Munich Jerman untuk meneliti Teori Diskursus yang dirumuskan oleh Habermas.
Kerusuhan-kerusuhan massa yang terjadi di Indonesia telah mengubah minat risetnya dari teori kritis menuju riset tentang kekerasan massa. Sekembalinya ke tanah air, ia mulai memikirkan dasar-dasar antropologis negatif dari kendala-kendala menuju demokrasi yang masih sering dialami masyarakat Indonesia.
Setelah menerbitkan serankaian artikel dan berceramah tentang tema kekerasan dan teror, akhirnya pada tahun 2005 terbitlah karyanya "Memahami Negativitas. Diskursus tentang Massa, Teror dan Trauma", sebuah pergumulan filosofis di tengah-tengah peristiwa-peristiwa kerusuhan dan tragedi-tragedi kemanusiaan yang terjadi di Indonesia. Di dalam karya ini dia berupaya menunjukkan bahwa manusia sangat terbuka terhadap perversi nilai-nilai dan memiliki hati yang pengecut sehingga mudah dimobilisasi sebagai massa yang melakukan kekerasan.
Karyanya "Filsafat Fragmentaris" (Kanisius, 2007) berbicara tentang tiga tradisi besar filsafat kontemporer, yaitu fenomenologi, teori kritis dan dekonstruktivisme yang sampai pada penemuan ciri fragmentaris pengetahuan manusia. Karya itu membahas tiga misteri besar, yaitu tubuh, kesadaran dan kekuasaan. Pada tahun 2009 Penerbit Kanisius menerbitkan trilogi Habermas yang salah satu di antaranya adalah karyanya yang berjudul Demokrasi Deliberatif. Beberapa karya yang ditulisnya kemudian adalah "Humanisme dan Sesudahnya" (Kepustakaan Populer Gramedia, 2012), alam Moncong Oligarki (Kanisius, 2013), Seni Memahami (Kanisius, 2015), dan beberapa karya suntingan antara lain: Filsafat untuk Para Profesional (Kompas, 2016), Franz Magnis Suseno. Sosok dan Pemikirannya (Kompas, 2016).